19 Sudah Tertangkap, 5 Lainya Masih Diburu Polisi

LAMPUKUNING.ID,BATANGHARI – Dari 24’Tahanan yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Muara Bulian, Kabupaten Batanghari pada 15 November 2021 lalu,19 sudah ditangkap kembali, 5 lainya masih diburu Polisi

Bacaan Lainnya

Dikutip dari jambione.com, Polda Jambi menggelar sayembara bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi atau menemukan lima tahanan yang kabur tersebut.

Informasi sayembara yang beredar di media sosial itu berbunyi ‘’Jika berhasil menemukan dan menginformasikan keberadaan tahanan, akan diberikan bonus sebesar Rp 1,5 juta rupiah’’.

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto membernarkan adanya sayembara tersebut. “Itu benar, kita akan beri apresiasi atau bonus bagi masyarakat yang menemukan keberadaan lima tahanan tersebut,” kata Mulia, Rabu (1/12).

Menurut dia, bagi masyarakat yang mengetahui, melihat atau menemukan kelima tahanan tersebut, dapat menghubungi kontak yang telah disediakan, yakni, 081278727589, atau hubungi nomor 081263090452 dan bisa juga langsung datang ke kantor polisi terdekat.

“Masyarakat tidak ikut menangkap, hanya memberi informasi dan untuk identitas masyarakat akan kita rahasiakan untuk keselamatan yang memberi informasi,” kata Mulia.

Selasa (30/11) lalu, sekira pukul 10.15 WIB, tim gabungan Polda Jambi dan Polres Batanghari kembali berhasil menangkap satu tahanan yang kabur dari LPKA Muarabulian.

Tahanan kasus narkotika bernama Fransiskus itu ditangkap di Daerah Sungai Buluh, Kabupaten Batanghari.

Saat itu, kata Mulia, warga ada yang melihat tahanan tersebut akan menyetop kendaraan yang akan melintas di Sungai Buluh.

Warga lantas melaporkan keberadaan tahanan tersebut ke polisi yang selanjutnya berhasil melakukan penangkapan.

Hingga kini, tersisa lima tahanan lagi yang masih diburu, yakni Sodikun, Rikhi Evalino, Mat Tarjamin, Joko Purnomo, dan Dedek Arwanto.

Seperti diberitakan, 24 Orang tahanan titipan Polres Batanghari kabur dari LPKA Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari kabur, Senin (15/11) dini hari.

Dari 24 Tahanan yang kabur tersebut, 20 orang adalah tahanan kasus narkoba. Sementara empat orang lagi kasus kriminal umum.

Satu orang tahanan dengan kasus narkoba menyerahkan diri.Yakni  Rahmad Dwi Putra Bin Suhendra (22).

Aksi pelarian puluhan tahanan titipan Polres Batanghari itu bermula pada Minggu 14 Nopember 2021, sekira pukul 21.30 WIB, petugas piket penjagaan memeriksa sel tahanan.

Setengah jam kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, salah satu tahanan, Ledi Azwar, sebagai otak pelaku mengambil balok kayu dari kamar mandi.

Diduga balok itu sudah lama dipersiapkannya. Kemudian dia mencongkel salah satu besi behel jendela ruang tahanan yang dia huni sehingga besi itu patah dan lepas dari rangka teralis.

Selanjutnya, Azwar menyiasati besi itu terpasang kembali dirangka dengan mengikat menggunakan tali agar tidak diketahui petugas jaga.

Dia lalu mengatur siasat dengan tahanan lain agar mau melarikan diri secara bersama-sama. Sekitar pukul 24.00 WIB, satu tahanan memanggil nama salah seorang petugas jaga dari arah dalam ruang sel.

Namun tidak ada jawaban dari petugas. Peluang itulah yang digunakan Azwar dan tahanan lain membuka kembali besi yang tadi terikat tali.

Selanjutnya, mereka keluar dari ruang tahanan melalui lobang atau celah jendela yang berhasil dia buka dan berhasil mengeluarkan badannya keluar ruang tahanan ke lorong selasar.

Kemudian, yang bersangkutan diduga juga telah mematikan kamera pengintai dengan mencabut kabel dari sambungan listrik yang mengakibatkan layar monitor mati.

Lalu, Azwar berusaha mencari kunci pintu sel tahanan dan akhirnya menemukan di dalam saku baju kemeja petugas jaga atas nama Bripda Ridho yang saat itu sedang digantung di salah satu jendela ruang jaga.

Setelah berhasil menemukan kunci, Azwar kemudian membuka tiga pintu sel tahanan yang berisi total 24 orang.

Atas komando dari tahana bernama Amin seluruh tahanan akhirnya bersama-sama melarikan diri melewati pintu penjagaan yang tidak ada petugasnya, memanjat dinding bangunan setinggi 2,5 meter.

Selanjutnya, para tahanan itu memanjat dinding ke dua dan akhirnya memanjat dinding pagar LPKA yang tingginya sekitar empat meter menggunakan beberapa kain sarung yang diikat menjadi satu sebagai tali.

Kemudian ke 24 orang tersebut berhasil melarikan diri ke arah perkebunan belakang atau samping kanan lapas tersebut. Kejadian itu baru diketahui petugas sekitar pukul 04.30 Wib. (*/ist/bam)

Sumber :jambione.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *