LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI– Pemkot Jambi membagikan 15 mobil dinas kepada para kepala puskesmas (Kapus). Sebelumnya lima Kapus telah lebih dulu menerima mobil dinas itu sebagai bentuk penghargaan selama menangani Covid-19. Mobil dinas yang dibagikan itu bertipe Daihatsu Terrios Deluxe, berwarna putih.
Selain para Kapus, Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dan Direktur Rumah Sakit Haji Abdurrahman Sayuti (RS HAS) juga sudah menerima kendaraan dinas lebih dulu pada 6 Desember 2021 lalu. Total ada 22 kendaraan yang dibagikan selama 2021-2022 ini.
Dihadapan para Kapus, Fasha menyampaikan selama ini mereka kerap menggunakan mobil ambulance untuk kendaraan dinas.
“Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak di inginkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi membagikan mobil operasional untuk kepala Puskesmas se-Kota Jambi. Saya harap tidak ada lagi yang pakai ambulance untuk kendaraan dinas. Ambulance harus standby di Puskesmas untuk keperluan yang sifatnya emergency,” kata Fasha saat menyerahkan secara simbolis kendaraan dinas Kapus di Lapangan Tenis, Dinas Pendidikan Kota Jambi, Senin (14/6).
Dia mengingatkan, agar kendaraan dinas yang dibagikan ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kepala Puskesmas (Kapus) bisa stanby 24 jam untuk memberikan pelayanan kesehatan. Kalau ada keadaan darurat bisa langsung gerak cepat. Mobil dinas ini juga bisa dipakai untuk masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
“Mobil Ambulance di standby kan di Puskesmas. Jangan ada lagi saat masyarakat ingin menggunakan ambulance tidak ada sopirnya. Walaupun ada sopir dan mobilnya, namun tidak ada perintah dari Kepala Puskesmas tidak boleh di gunakan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jefrizen saat dikonfirmasi mengatakan pembagian kendaraan dinas bagi para Kapus itu sudah tepat. “Sudah dibahas juga anggarannya di DPRD. Itu untuk menunjang kinerja Puskesmas,” katanya.
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian diantaranya adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat tidak mampu. “Karena pada umumnya masyarakat yang datang ke Puskesmas itu adalah untuk berobat. Oleh karena itu harus dilayani dengan baik,” katanya. (LK07)
