BPJS Kesehatan Hadirkan PDKT Dan Mengenalkan REHAB Ke Warga Desa Kebun Baru, Kerinci

(Suasana Pelayanan BPJS Kesehatan di Desa Kebun Baru, Kerinci. -foto:dok BPJS Kesehatan)

Bacaan Lainnya

KERINCI,LAMPUKUNING.ID– Demi memudahkan Masyarakat Desa Kebun Baru Kabupaten Kerinci mendapatkan layanan administrasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Kabupaten Kerinci menghadirkan kegiatan Pelayanan Desa dan Kecamatan Terpadu (PDKT) di Kantor Desa Kebun Baru, Kamis (12/10).

Kegiatan PDKT merupakan pelayanan administrasi yang berkeliling ke desa dan kecamatan guna membantu masyarakat sekitar mengakses layanan administrasi BPJS Kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Muara Bungo, Asfurina menyampaikan bahwa kegiatan PDKT yang rutin dilaksanakan bergilir setiap minggunya untuk menyisisir masyarakat di wilayah Kabupaten Kerinci untuk dapat melakukan pendaftaran sebagai peserta, perubahan data peserta, informasi iuran serta informasi terbaru terkait Program JKN.

“Kami terus berupaya meningkatkan mutu layanan bagi peserta Program JKN. Salah satunya dengan memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan dalam bentuk PDKT ini. Masyarakat tidak perlu datang ke kantor karena kami akan mendatangi wilayah desa atau kecamatan masing-masing melalui kegiatan PDKT.

Setelah kami koordinasikan dengan perangkat desa yang akan dituju dan mendapatkan jadwal, maka tim PDKT akan datang dan membuka kanal pelayanan administrasi di lokasi PDKT pada hari tersebut,” ujar Asfurina kepada Jamkesnews dalam kesempatan terpisah.

Tidak hanya itu, Asfurina juga menyampaikan bahwa dalam setiap kegiatan PDKT banyak mendapatkan hasil dari pendaftaran peserta baru, perubahan data peserta, pembayaran tunggakan iuran serta pendaftaran Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB). Ia pun mengapresiasi antusiasme warga Desa Kebun Baru yang ramai hadir pada kegiatan PDKT kali ini.

“Alhamdulillah, untuk capaian PDKT di Desa Kebun Baru terdaftar lebih kurang 101 Kepala Keluarga (KK) baru atau sejumlah 303 Jiwa. Memang kami sengaja berkeliling menyisir tiap tiap desa agar memudahkan masyarakat untuk pengurusan administrasi kepesertaan Program JKN.

Tidak hanya itu, peningkatan mutu layanan yang terus kami upayakan juga dalam hal digitalisasi. Aplikasi Mobile JKN adalah satunya, diharapkan peserta JKN dapat semakin dimudahkan dengan layanan digital yang dapat diakses secara di manapun dan kapan pun,” kata Asfurina.

Ia menjelaskan bahwa fitur-fitur yang ada di Aplikasi Mobile JKN pun beragam dan diharapkan mampu membantu peserta JKN dalam memenuhi kebutuhannya, seperti perubahan data peserta secara mandiri, skrining riwayat kesehatan, cek info iuran, bahkan peserta JKN juga dapat mendaftarkan program cicilan pembayaran tunggakan iuran melalui Program REHAB.

Sementara itu, salah seorang peserta yang hadir pada PDKT Di Desa Kebun Baru, Mulyana mengatakan bahwa dengan datangnya tim dari BPJS Kesehatan ke desa, ia dapat mengenal dan memanfaatkan Program REHAB. Apalagi setelah dicek oleh petugas BPJS Kesehatan, ternyata Mulyana dan keluarga memiliki tunggakan iuran sampai lebih kurang 3,6 juta rupiah.

“Dengan hadirnya kegiatan PDKT BPJS Kesehatan tentunya tidak perlu lagi jauh datang ke kantor untuk mengurus administrasi BPJS Kesehatan. Tentu dengan zaman yang semakin canggih BPJS Kesehatan juga bertransformasi pada mutu layanan termasuk digitalisasi melalui Aplikasi Mobile.

Pada Aplikasi Mobile JKN memiliki fitur cek info iuran. Tadi kaget juga saya, setelah saya cek ternyata ada tunggakan sehingga saya ingin membayar namun dengan cara dicicil,” ungkap Mulyana.

Sadar akan manfaat adanya Program REHAB, Mulyana pun tidak melewatkan kesempatan tersebut. Dengan panduan dari tim PDKT yang hadir, hari itu Mulyana pun dapat mendaftar Program REHAB melalui ponsel pintar miliknya.
“Dengan Aplikasi mobile JKN yang semuanya bisa diakses dalam genggaman.

Saya sekalian mendaftarkan keluarga pada Program REHAB karena kita semua tentu tahu jaminan kesehatan itu sangatlah penting.

Kemudahan pembayaran tunggakan iuran juga dimudahkan dengan cicilan dari Program REHAB. Kalau bisa dilunasi dengan cara dicicil, tentu akan lebih ringan bagi kita,” tutur Mulyana.(LK/As/ss)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *