LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI – Walikota Jambi, Syarif Fasha marah saat apel pagi yang diikuti para ASN dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, Senin (7/3). Ia marah lantaran masih kerap terima laporan adanya petugas pelayanan publik yang ketus alias tidak ramah.
Salah satu kantor pelayanan publik yang disorot Walikota Jambi dua periode itu adalah Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD).
“Salah satunya BPPRD ini, masih banyak masyarakat yang mengeluh. Bahwa saat warga datang ke sana membawa uang, dan ternyata kurang, namun penyampaian petugas BPPRD dianggap tidak membuat nyaman. Ditambah lagi dengan muka ketus,” kata Fasha.
Tentu saja ia menyayangkan hal itu. Sebab, warga yang menerima perlakuan itu memilih pulang dan tak kembali lagi ke BPPRD untuk melanjutkan urusannya.
“Petugas front office BPPRD jangan sampai gitu lagi. Terima mereka (warga,red) dengan baik. Jangan sampai mereka sudah datang malah balik lagi,” tegas Fasha.
Terkait hal itu, ia meminta agar kekurangan dalam pembayaran pajak bisa diterima dengan membuat surat keterangan. Bahwa kekurangan pembayaran itu bisa dilunasi dalam tempo waktu yang disepakati.
Kata Fasha, Pemkot Jambi saat ini terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di tengah masyarakat melalui OPD-OPD terkait. Bahkan, Gedung Mall Pelayanan Publik turut dibangun untuk menunjang hal tersebut.
Ia berharap, banyaknya aduan yang masuk ke dirinya, terkait sejumlah pejabat Kota Jambi dalam melayani masyarakat seperti tak iklhas, tak terjadi lagi di masa yang akan datang.
“Mengenai pelayanan kepada msayarakat, dari hasil pengamatan dan evaluasi yang kami lakukan, kondisi saat ini pelayanan kita naik turun. Tidak konsisten,” kata Fasha.
Selain laporan petugas yang tidak ramah, ia juga masih terima adanya laporan pemberitahuan terkait oknum yang bermain dalam memberikan pelayanan.
Hal ini juga berlaku bagi OPD lainnya. Fasha turut mengingatkan instansi lainnya, seperti DPMPTSP, Dukcapil, bahkan Puskesmas-Puskesmas di Kota Jambi.
“Yang menggunakan pelayanan, petugas-petugasnya jangan mukanya terkesan masam dan jutek. Intinya adalah membuat masyarakat menjadi terlayani dan senang,” katanya.
Sementara Wakil Walikota Jambi, Maulana mengatakan jika tahun depan tema pembangunan Kota Jambi adalah pemantapan pelayanan publik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
“Sebentar lagi mall pelayanan publik akan dibuka, jadi kita harapkan masyarakat bisa terlayani dengan baik,” pungkasnya. (LK07)