LAMPUKUNING.ID, JAKARTA – Film “Suzanna Bernafas Dalam Kubur” besutan sutradara Rocky Soraya dan Anggy Umbara yang dibintangi Luna Maya menempati posisi nomor 2 di box office. Mampukah film tersebut dapat menggeser Film “Dilan 1990′?
Sejak diputar perdana di bioskop pada 15 November lalu, sampai hari ini Minggu sroe (2/12), film “Suzanna Bernafas Dalam Kubur”, telah ditonton sebanyak 2,9 juta orang.
Pengamat Film Yan Widjaya mengatakan, yang menjadikan film Suzzanna ini sukses masuk box office pertama karena brand. Keberadaan brand dalam industri film baik di dalam maupun di luar negeri sangat memengaruhi. Salah satu contoh film luar negeri dengan brand yang kuat seperti James Bond. Meskipun usianya sudah puluhan tahun dan dibuat hingga 25 jilid ini selalu sukses menarik perhatian penonton.
Sedangkan di Indonesia, film Warkop juga sudah mempunyai brand yang bagus. Begitupula dengan film Suzzanna.
Sedangkan di Indonesia, film Warkop juga sudah mempunyai brand yang bagus. Begitupula dengan film Suzzanna.
“Semua orang tahu Suzzanna main banyak film bukan hanya film horor tapi ia dikenal sebagai ratu film horor Indonesia,” kata Yan, Minggu (2/12).
Siapa yang tidak mengenal Suzzanna, sosok pemeran film horor legendaris sepanjang masa. Brand Suzzanna inilah yang menjadi daya tarik suksesnya film ini. Orang-orang penasaran bagaimana Luna Maya memerankan sosok Suzzanna.
“Jadi karena begitu ini muncul (Film Suzzanna Bernafas Dalam Kubur) yang pertama semua orang pengen melihat seperti apa sih Luna Maya jadi Suzzanna,” ujar Yan.
Yan mengungkapkan, film horor ini dibuat dengan sungguh-sungguh dan serius bahkan mendatangkan makeup artis dari Rusia sehingga Luna Maya dirias sedemikian rupa mirip Suzzanna meskipun Suzzanna dan Luna Maya punya postur tubuh yang berbeda.
“Saya pribadi kenal Suzzanna dari sejak puluhan tahun walaupun Suzzanna sebenarnya badannya mungil sedangkan Luna Maya tinggi lebih tinggi dari saya. Tapi dengan ada tahi lalatnya, suaranya dimirip-miripin itu membuat orang tertarik bahkan anak-anak muda yang tidak kenal Suzzanna pun datang menonton berduyun-duyun. Apalagi orangtua seusia saya datang untuk menonton, itulah kekuatan brand atau merk sebuah film,” jelas Yan.
Kemudian alasan kedua yang menjadi daya tarik film Suzzanna ini adalah sengaja dibuat vintage. Kembali ke era tahun 80-an di mana saat itu teknologi belum begitu canggih, saat melihat film ini penonton diajak bernostalgia.
“Ini film dibuat cukup baik, vintage karena ceritanya dikembalikan di era tahun 80-an belum ada ponsel. Jadi film-film yang kembali ke masa lalu juga salah satu cara menyukseskan film. Orang selalu suka nostalgia,” ujarnya.
Jadi menurut Yan, film adaptasi “Suzzanna Bernafas dalam Kubur” yang diperankan Luna Maya dan Herjunot Ali akan sampai di angka 3 juta penonton.
“Mungkin sampai 3,2 juta sampai film ini selesai diputar nanti ya, itu prediksi saya,” imbuhnya.
“Mungkin sampai 3,2 juta sampai film ini selesai diputar nanti ya, itu prediksi saya,” imbuhnya.
Dengan demikian lanjut Yan, film Suzzanna ini tidak bisa menggeser Film “Dilan 1990” yang kini menjuarai box office. Posisi pertama, yakni Film “Dilan 1990” dengan jumlah penonton 6,3 juta, posisi ke-2 Film “Suzzanna Bernafas Dalam Kubur” mendekati 3 juta penonton, dan diurutan ke-3 Film “Danur 2 Maddah” dengan 2,5 juta penonton.
“Sabtu dan Minggu perusahaan film libur jadi saya tidak dapat angka, tapi menurut saya senin sudah mencapai 3 juta penonton (Suzzanna). Kalau sehari 100 ribu Senin aku yakin capai 3,2 juta apalagi kalau hari minggu biasanya penonton naik karena banyak penonton sabtu dan minggu daripada senin sampai jumat,” beber Yan.
Melihat tingginya animo masyarakat terhadap Film “Suzzanna Bernafas Dalam Kubur” ini hemat Yan bisa jadi film ini diputar sampai tiga atau empat minggu. Hal ini kata dia, mengingat bahwa usia terpanjang film Indonesia bertahan di bioskop yakni tiga sampai empat minggu.
“Saya rasa minggu depan udah selesai. Usia film Indonesia paling lama berkisar tiga minggu sampai empat minggu. Banyak film Indonesia yang tidak bertahan hanya sampai seminggu contohnya film yang tayang belakangan ini “Mama Mama Jagoan” itu usianya hanya seminggu padahal filmnya cukup bagus,” jelas Yan.
Rasa penasaran pecinta film Tanah Air ternyata tidak memengaruhi skandal video asusila Luna Maya dengan Ariel Noah. Hal ini kata Yan, karena yang menjadi candu film ini bukanlah personal Luna Maya melainkan Suzzanna. Sehingga skandal yang kembali ramai dibahas sejumlah media di Indonesia ini tidak memengaruhi rating film Suzzanna.
“Ternyata enggak (terpengaruh skandal video asusila Luna Maya dengan Ariel Noah). Penonton dalam hal ini ke bioskop bukan mau melihat Luna Maya karena banyak juga film Luna Maya yang enggak berhasil tapi penonton ke bioskop untuk melihat Suzzanna. Jadi mereka melupakan apapun yang dilakukan Luna Maya,” ujarnya.
Keberhasilan film ini juga didorong oleh gencarnya promosi di jejaring media sosial, begitupun para pemainnya termasuk Luna Maya melalui akun Instagram-nya.
Atas unggahan Luna Maya, tak sedikit netizen memuji dan mengucapkan selamat kepada Luna Maya. Bahkan saking sukanya ada yang sampai menonton film ini hingga berulang kali.
Pemilik akun instagram millarachmayanti berkomentar “4x Nonton kak aku wlwpn smbil tutup muka terus @lunamaya,” tulisnya.
Akun fauzahamidahamdi mengucapkan syukur di kolom komentar postingan Luna Maya.
Akun fauzahamidahamdi mengucapkan syukur di kolom komentar postingan Luna Maya.
“AIhamdulilIahirabil’alamin..selamat ya mbk lunamaya..@…dibalik kesedihan sesungguhnya kita menantikan kebahagiaan,” katanya.
Demikian pula yang diungkapkan chiideasy. “Sumpah baru ini ngerasa film horor Indonesia yg pas kenak dihati mulai dari seramnya, sedihnya sampe nangis serasa gak ikhlas banget jika org yg kita syg pergi ninggalin kita, apalagi pemerannya semua actingnya bagus.. Sukses terus kak @lunamaya,” tulisnya.
Demikian pula yang diungkapkan chiideasy. “Sumpah baru ini ngerasa film horor Indonesia yg pas kenak dihati mulai dari seramnya, sedihnya sampe nangis serasa gak ikhlas banget jika org yg kita syg pergi ninggalin kita, apalagi pemerannya semua actingnya bagus.. Sukses terus kak @lunamaya,” tulisnya.
Sementara tanggapan penonton setelah menyaksikan film ini beragam. Jika di akun Instagram Luna Maya banyak memuji film ini, berbeda dengan tanggapan penonton lainnya.
Qolby (28) yang ditemui di XXI Plaza Kalibata, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa film ini tidak lebih bagus dari film yang diperankan Suzzanna asli. Rasa penasaran terhadap film ini membuat Qolby tertarik untuk menyaksilan film tersebut.
“Lihat seberapa mirip Luna Maya sama Suzanna. Mau tahu lebih bagus mana film dulu ala versi yang baru, si Luna Maya bisa enggak memberi ambience serem seperti almarhumah Suzzanna,” kata Qolby.
Meskipun ia mengakui hasil makeup Luna Maya nyaris mirip dengan Suzzanna namun dalam hal akting menurut Qolby masih kurang, namun melihat animo masyarakat yang begitu tinggi film ini layak untuk diteruskan.
“Wajahnya sih mirip. Tapi kualitas aktingnya kurang, kalau mau dilanjutin sih kayaknya layak. Ketolong sama humor-humornya, kalau enggak kocak humornya mungkin udah bete dari awal,” katanya lagi.
Hal senada juga diungkapkan Risna. Yang membuat tertarik menonton film Suzzanna karena ia juga suka melihat film Suzzanna saat masih kecil selain itu ia pun penasaran lantaran Luna Maya sangat mirip dengan sosok Suzzanna asli.
“Film masa kecil terus lihat Luna kok mirip banget sama Suzzanna jadi penasaran pengen nonton. Tapi kalau untuk dilanjutkan lagi filmnya kayaknya enggak ah, biasa aja,” katanya.(*/Fin)
Sumber : fin.co.id