MUARA BUNGO – Warga dusun Telentam Kecamatan Tanah Sepenggal menegaskan tidak terpengaruh dengan isu-isu murahan yang dihembuskan oleh lawan politik yang bertujuan untuk menjatuhkan pasangan Hamas-Apri yang telah terbukti sukses memimpin kabupaten Bungo selama periode pertama.
Tokoh masyarakat Telentam, Trio Deswan dihadapan puluhan tokoh dan perwakilan masyarakat Telentam yang dihadiri calon bupati Petahan, H. Mashuri menyampaikan penegasan mereka untuk memenangkan Hamas-Apri pada 9 Desember nanti.
“Tidak bisa kita pungkiri bahwa bapak H. Mashuri adalah bupati yang paling sering mengunjungi kito warga dusun Telentam ini. Itu bukti beliau sangat dekat dengan semua masyarakat,” ungkap Trio Deswan, Minggu (29/11/2020) kemarin.
Bukti lainnya kata Trio Deswan, selama lebih dari 30 tahun berdiri, baru di zaman Hamas-Apri, PT Tabora yang beroperasi di Telentam mau memberikan dana Corporation Sosial Responshibility (CSR). “Kareno pak Mashuri mendukung kito masyarakat, akhirnyo CSR perusahaan keluar,” kata Trio Deswan lagi.
Demikian halnya terkait dengan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Hamas-Apri. Diakuinya sebelum ini kondisi jalan Telentam banyak hancur diakibatkan mobil angkutan TBS milik PT Tebora.
“Tapi kini mulai berngsur diperbaiki. Lubang-lubang di jalan sudah banyak hilang. Bahkan sebenarnya pengaspalan jalan ini sudah masuk di tahun 2020 ini. Karena Covid, akhjrnya ditunda. Dan insya Allah tahun 2021 yang tertunda itu akan dilanjutkan pembangunannya,” tukas Trio Deswan.
“Kami siap memenangkan Hamas-Apri 9 Desember nanti. Insya Allah beliau orang yang amanah dan bisa memprjuangkan aspirasi kito. Isu-isu yang menjelek-jelekkan beliaylu itu dak usah kito hiraukan dan dengarkan. Kito lah samo-samo merasokan bukti selamo bapak Hamas-Apri memimpin kabupaten Bungi,” tandas Trio Deswan.
Tokoh masyarakat lainnya, M. Daud juga menyampaikan bahwa H. Mashuri bersama wakilnya H. Safrudin Dwi Apriyanto telah banyak berjasa terhadap masyarkat dusun Telentam. Oleh karena itu, mereka pun menegaskan bahwa warga Telentam bukanlah orang yang mudah melupakan jasa-jasa seseorang.
“Kami telah merasakan jugo jaso-jaso dari bapak Mashuri. Pertamo sekali tentang lubuk larangan itu nyato jelas beliau langsung turun ke lapangan. Jugo dengan permintaan kami langsung ke rumah beliau, kami dapat bantuan, yaitu bantuan Masjid. Kami telah merasa berbangga hati,” kata M. Daud.
“Daripada memilih padi baru, lebih baik padi di umo. Daripado memilih bupati baru, lebih baik yang lamo,” demikian pantun yang disampaikan M. Daud. (TMC)