Hanya Dua Kabupaten di Jambi Zona Hijau Pelayanan Publik, Bungo Salah Satunya

Hamas-Apri ketika menyampaikan ucapan terimakasih dan dukungan yang luar biasa dari para pendukung usai debat, Sabtu malam(28-11-2020)

MUARABUNGO – Kabupaten Bungo masuk ke dalam zona hijau di bidang pelayanan publik. Zona itu ditetapkan ombudsman Republik Indonesia(RI).

Hal itu diungkapkan H Mashuri di hadapan warga BTN Lintas Asri, Kecamatan Bungo Dhani Rabu malam(25-11-2020). Menurut Bupati aktif dalam status cuti ini, di Provinsi Jambi hanya ada dua kabupaten kota yang masuk zona hijau, Kabupaten Bungo salah satunya.

Bacaan Lainnya

“Hannya Bungo dan Batang Hari yang zona hijau,” kata sosok calon Bupati Bungo nomor urut 2 yang berpasangan dengan H Safrudin Dwi Aprianto(Apri) ini.

Ombudsman katanya mengategorikan tingkatan pelayanan publik dengan beberapa tingkatan. Paling atas zona hijau, kuning dan merah. “Kito zona hijau, yang terbaik,”ungkap suami Dr Hj Verawati Mashuri yang juga terakhir lebih dikenal dengan panggilan Hamas.

Itu artinya kata Hamas pelayanan publik di Kabupaten Bungo diakui oleh nasional. Sekaligus itu menandakan pelayanan publik di Kabupaten Bungo sudah sangat baik.

“Pusat mengakui, ombudsman mengakui itu,” ulas Hamas yang sekaligus menepis isu miring para pihak yang menilai pelayanan publik di Kabupaten Bungo tidak baik.

Ini sekaligus katanya membuktikan pemerintahan Hamas-Apri berhasil mencapai salah satu misinya yaitu melaksanakan pemerintahan yang baik. atau good godvernance.

Sebelumnya hal itu juga sudah dibuktikan dengan predikat wajar tanpa pengecualian(WTP) dalam laporan pengelolaan keuangan daerah.

Selàin itu, hal lain adalah piala adipura juga sudah dua kali diperoleh Pemkab Bungo selama kepemimpinan Hamas-Apri setelah menunggu 28 tahun. Bahkan informasinya tahun 2020 ini Kabupaten Bungo kembali memperoleh piala adipura yang ke tiga. Namun belum diumumkan.

“Ado yang ngato dak ado guno WTP, piala adipura dan penghargaan yang banyak. Jangan salah, prediket WTP ado insentifnya. Ado efek anggaran yang masuk. Adipura juga. Bukan piala yang kito kejar, tapi perubahan prilaku masyarakat yang penting,” ulas Hamas.(tmc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *