JAKARTA, Lampukuning.id – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) resmi menunjuk lembaga nirlaba sebagai operator penyelenggara tes masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Prinsip transparan dan independen menjadi salah satu alasan utama penunjukan lembaga tersebut.
Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, untuk lembaga nirlaba pihaknya mempercayakan kepada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
“LTMPT ini akan bekerja dalam mengolah data seleksi calon mahasiswa baru baru untuk bahan seleksi jalur Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN),” ujarnya di pada jumpa pers di Kantor Kemenristekdikti, Senin (22/10).
Keterlibatan lembaga nirlaba dinilai Nasir sebagai salah satu kemajuan dalam mengelar seleksi calon mahasiswa. Ini juga sekaligus meningkatkan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, fleksibel, efesien, akuntabel serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital.
“Jika sebelumnya lembaga penyelenggara panitia penerima mahasiswa baru masih bersifat ad hoc, maka kali ini telah permanen. LTMP kita percaya untuk menjadi lembaga yang profesional,” ungkap Nasir.
Nasir menjelaskan, LTMPT memiliki sejumlah fungsi, yakni, mengelola dan mengolah data calon mahasiswa baru untuk bahan seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh Rektor PTN, serta melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
“Lembaga ini akan bertanggung jawab terhadap seleksi masuk PTN pada 2019 akan dilaksanakan melalui tiga jalur. Yaitu, SNMPTN dengan daya tampung minimal 20 persen. SB minimal 40 persen dan Seleksi Mandiri maksimal 30 persen dari kuota daya tampung tiap prodi di PTN,” jelasnya.
Pada pelaksanaan SBMPTN 2019 hanya ada satu metode tes yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) ditiadakan dan UTBK berbasis Android sementara belum diterapkan. Kata Nasir, materi tes yang dikembangkan dalam UTBK tahun 2019 yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kelompok ujian Saintek atau Soshum.
“Bagi prodi keolahragaan dan atau seni cukup mengunggah dokumen prestasi atau portofolio saja. Tidak ada Ujian Keterampilan (UK). Pelaksanaan UTBK dilakukan beberapa kali dan hasilnya akan diinformasikan kepada peserta dan PTN tujuan,” pungkas Nasir. (*)