LAMPUKUNING.ID , KOTA JAMBI- Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Indogrosir yang berada di Samping Terminal Truck, Jl Lingkar Selatan, Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Di sana, Fasha dan rombongan mendapatkan perbedaan harga minyak goreng yang diproduksi oleh perusahaan lokal Jambi dan perusahaan Padang Sumatera Barat.
“Jadi harga produksi Padang lebih murah daripada produksi Jambi. Tadi sudah saya perintahkan BPOM untuk mengecek
sampel kandungan dari kedua minyak goreng tersebut. Kalau kandungannya sama kenapa terjadi perbedaan harga.
Harga produksi Padang itu Rp20 ribu per kilogram, paling rendah dari yang lain. Ada produk Jambi harganya Rp23 ribu per kilogram.
Kalau ternyata hasil pengecekan yang dilakukan oleh BPOM kandungan dan fungsinya sama, maka saya akan
kumpulin produsen ini kenapa terjadi perbedaan harga yang signifikan. Apabila distributor Jambi tidak bisa menekan
harga maka saya akan menghimbau kepada masyarakat kota Jambi untuk membeli produk Padang karena lebih murah. Meski produksi mereka bukan di
kota Jambi tapi produk mereka dipasarkan di kota Jambi, saya akan kumpulkan mereka dalam waktu dekat ini,” kata Fasha, Jumat (1/4).
Dia melanjutkan, untuk pengawasan produk kadaluarsa di swalayan dan supermarket, sudah dilakukan secara reguler dengan melibatkan BPOM.
“Biasanya dari distributor juga sudah ada filternya. Tadi pengawas toko juga sudah saya tanya seperti telor, apa distok lebih dari seminggu.
Ternyata tidak pernah. Semua swalayan dan grosir juga memantau produk-produk yang kadaluarsa itu,” katanya.
Sementara, komoditas yang harus diwaspadai bisa menyebabkan inflasi di ramadhan ini salah satunya adalah ikan Nilla.
“Ikan Nilla kelihatan sepele, tapi ternyata turut menyumbang inflasi. Harganya naik, padahal kita banyak penghasil ikan. Ini
yang menjadi tanda tanya juga, kenapa kok bisa naik. Kemudian daging ayam juga perlu diwaspadai.
Kenaikan tidak signifikan paling hanya 2-3 persen, tidak sampai 10 persen. Diperkirakan H+2 nanti sudah turun lagi. Lalu minyak goreng.
Tapi meskipun harganya sesuai kondisi pasar tapi minyak goreng ini tidak pernah kekurangan di kota Jambi, stoknya ada,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota dan rombongan lebih dulu sidak ke Pasar Aurduri untuk memantau harga sembilan bahan kebutuhan pokok saat awal Ramadhan 1443 Hijriah.
“Kami sengaja melakukan sidak untuk mengetahui langsung baik ketersediaan barang kebutuhan pokok maupun harga di tingkat pedagang,” ujarnya.
Wali Kota yang didampingi Sekretaris Daerah A Ridwan, dan Unsur Forkompimda mengatakan dari hasil sidak
diketahui ketersediaan sembilan bahan kebutuhan pokok mencukupi dan harga yang relatif stabil meski pun ada yang naik.
Harga bahan pokok yang stabil diantaranya daging sapi, bawang merah, bawang putih, gula, cabai mengalami penurunan harga. Namun daging ayam mengalami kenaikan harga sekitar Rp2 ribu per kilogramnya.
Sementara itu, salah satu pedagang ayam di Pasar Aurduri,yang biasa dipanggil Aminah mengatakan, harga ayam naik dari
sebelumnya Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp37 ribu per kilogramnya. Bahkan harga ayam diprediksi masih akan naik di angka Rp40 ribu per kilogram. (LK07)