LAMPUKUNING.ID,BUNGO — Pihak Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Bungo sudah mengantongi rekap nilai dari panitia seleksi nasional(panselnas). Namun pengumuman kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) belum bisa dilakukan.
“Kalau hasil sudah dapat tapi dengan pak Kaban,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Bungo R Wahyu Sarjono melalui Ade Yusuf Abidin Kabid Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai, Rabu (26/12).
Ade yang mengaku masih berada di Jakarta mengaku baru selesai mengikuti rekonsolidasi terkait hasil akhir seleksi CPNS Kabupaten Bungo. Untuk Kabupaten Bungo sejauh ini sambungnya tidak ada masalah tinggal menunggu jadwal pengumuman dari Panselnas.
Hal yang sama katanya juga terjadi dengan daerah lain di Provinsi Jambi. “Setahu saya untuk Jambi tidak ada lagi masalah,” ulas Dia.
Hanya saja secara nasional rekap nilai belum tuntas. Pihaknya menduga Panselnas menunggu rekap nilai secara nasional selesai baru diumumkan secara serentak.
Maka kata Ade sejauh ini pihaknya belum mengetahui jadwal pasti pengumuman kelulusan. Bisa saja katanya dalam beberapa hari kedepan jelang tutup tahun atau awal tahun 2019.
“Kalau petunjuknyo bulan ini bulan ini, sinyalnyo belum ado. Sekarang ini tidak tau, kadang-kadang mendadak aja,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Ade menyebutkan, berdasarkan informasi dari Panselnas kelulusan tidak mutlak dari hasil Seleksi Kompetensi Bidang(SKB). Bahkan menurutnya tertinggi nilai SKB belum tentu lulus, sebab nilai Seleksi Kompetensi Dasar(SKD) juga memiliki peran yang sama.
Kelulusan itu nantik berdasarkan komulasi nilai dari semua tahapan tes. SKD dan SKB,” ulasnya.
Maka katanya tertinggi di salah satu ujian belum cukup membuat pelamar lolos tes CPNS Kabupaten Bungo untuk tahun ini. “Makanya sekarang masih sulit ditebak, nanti kalau sudah direkap baru bisa kelihatan,” ungkapnya.
Selain komulasi nilai SKD dan SKB, faktor lain kata Ade juga ikut menentukan peserta lulus atau tidak. Setidaknya kata dia ada tiga faktor yang pernah disampaikan oleh Panselnas sebagai poin tambahan untuk dinilai.
Pertama katanya putra daerah, lalu sertifikasi bagi tenaga pendidik dan ketiga tempat terpencil atau tertinggal. “Tiga faktor ini ikut menentukan, cuma kita tidak tau, nantik yang memberi nilai Panselnas,” ulas Dia.
Seluruhnya sambung Ade ada 392 pelamar yang mengikuti SKB pada 10 Desember 2018 lalu. Peserta yang ikut SKB sebanyak itu dari 221 formasi yang tersedia. Hanya saja sejumlah formasi dipastikan kosong, baik karena tidak ada pelamar ataupun tidak ada yang lulus ke SKB meskipun sudah diberlakukan sistem rangking.(slt)