LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI- Operasional Jambi City Center (JCC) hingga saat ini masih tertunda. Pengembang beralasan takut merugi karena saat ini Ini usaha ritel sedang lesu,
karena diterjang badai Covid-19 dan juga gempuran bisnis online. Hal itu disampaikan oleh, Fahmi,
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kota Jambi.
Kata Fahmi, pemkot Jambi sepertinya akan melakukan peninjauan ulang terhadap kesepakatan Bangun-Guna-Serah atau lebih dikenal dengan istilah build-operate-transfer (BOT).
“Untuk urusan pajak mereka tetap membayar, tapi untuk yang sistem BOT itu akan dikomunikasikan ulang tata cara pembayarannya. Karena hingga saat ini hal tersebut belum beroperasi,” ujarnya.
Fahmi mengatakan, perjanjian tahap pertama, pengembang telah membayar kewajiban sebesar Rp7,5 miliar, uang itu sudah masuk ke kas daerah.
“Lima tahun pertama sudah masuk, tapi yang lima tahun kedua belum masuk, karena belum beroperasi. Kita lihat situasi dan kondisi,” katanya.
Untuk diketahui, awalnya, pemkot Jambi akan mendapat kontribusi sebesar Rp85 miliar dari JCC, Simpang Kawat.
Kontribusi tersebut didapat Pemkot Jambi dari BOT JCC yang disepakati selama 30 tahun.
Pemkot Jambi bakal menerima kontribusi secara bertahap. Tahap pertama, Pemerintah mendapat Rp7,5 miliar untuk 5 tahun awal,
pada tahun keenam hingga tahun ke 15, Pemkot Jambi akan mendapatkan Rp25 miliar, dan tahun keenam belas hingga akhir BOT, pemkot mendapatkan Rp52,5 miliar. (LK07)