Pemkot Jambi Himpun Dana CSR Hingga Rp24 Miliar

LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI- Pemkot Jambi tidak hanya mengandalkan dana APBD, upaya pembangunan yang dilakukan Pemkot Jambi juga diupayakan dengan merangkul perusahaan yang beroperasi di Kota Beradat.

Bacaan Lainnya

Hasilnya sangat memuaskan. Total dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang berhasil dihimpun dari Januari hingga Oktober 2021 mencapai Rp24 miliar.

Dana itu yang kemudian disalurkan untuk beragam kebutuhan pembangunan di Kota Jambi. Pemerintah sendiri tidak menerima dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk barang yang langsung disalurkan melalui beberapa sektor.

Diantaranya sektor pendidikan, sanitasi, sarana prasarana sekolah, estetika kota, kebersihan lingkungan, sarana UMKM hingga bantuan bibit pohon penghijauan.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi dan sosialisasi Forum CSR, di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jambi, Senin (25/10). Rapat dibuka Wali Kota Jambi Syarif Fasha. Ikut hadir dalam kegiatan itu Ketua Forum CSR Kota Jambi, Kepala BI Perwakilan Jambi, Pakar Ekonomi Jambi, Profesor Syamsurizal Tan, serta perwakilan dari perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR Kota Jambi.

Walikota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, keberhasilan program yang digagas Forum CSR merupakan bentuk keberhasilan pemerintah daerah dalam mengkoordinir dan memfasilitasi perusahaan dalam menyalurkan bantuan CSR untuk masyarakat.

Dikatakannya, Forum CSR dibentuk atas dasar pemikiran bahwa membangun Kota Jambi tidak cukup dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kota Jambi. Sehingga partisipasi dari perusahaan yang beroperasi di Kota Jambi, tentu juga dibutuhkan.

“Atas dasar pemikiran itu, Pemkot Jambi merangkul perusahaan bekerja sama dalam menyelenggarakan pembangunan. Kami berupaya meningkatkan peran serta pihak swasta dalam meningkatkan pembangunan,” terangnya.

Kata Fasha, peranan swasta dalam pembangunan sangat penting. Apalagi saat ini sedang terjadi gejolak perekonomian dunia, akibat pandemi Covid-19 yang dampaknya juga turut dirasakan pada perekonomian daerah. Akibatnya, dana yang bisa digulirkan pemerintah untuk pembangunan, jadi berkurang.

Fasha juga menyinggung banyaknya perusahaan yang belum tergabung dalam Forum CSR. Karena itu, ia menegaskan, perusahaan yang belum aktif agar bisa lebih terbuka terhadap rencana program CSR yang akan dilaksanakan.

“Saat ini baru sekitar 390 perusahaan yang terdaftar dalam forum CSR Kota Jambi. Kami minta perusahaan yang belum aktif bisa lebih terbuka terhadap rencana program CSR yang akan dilaksanakan,” harapnya.

Bahkan, bagi perusahaan yang tidak terbuka dan enggan menyalurkan dana CSR untuk masyarakat bakal diberi punishment (sanksi).

“Alangkah naifnya jika kita mencari makan dan berbisnis di Kota Jambi, tapi tidak mau menyisihkan sebagian pendapatan untuk disalurkan kepada masyarakat. Malah nanti menitipkan melalui lembaga-lembaga yang tidak berada di kota Jambi, yang kemudian dana itu akan diberikan kepada masyarakat di luar kota Jambi. Saya sudah punya catatan pelaku-pelaku usaha itu, lihat saja tanggal mainnya nanti,” katanya. (LK07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *