Pernah Rasakan Beratnya Berobat Tanpa JKN, Sadi Sadar Pentingnya Rutin Bayar Iuran

MUARA BUNGO, LAMPUKUNING. ID-Sadi (69) adalah seorang pria paruh baya usia yang sedang menunggu istri tercintanya menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie Muara Bungo. Sebagai petani, biaya berobat yang tidak murah pastinya akan memberatkan Sadi dan keluarga.

Bacaan Lainnya

Untungnya keluarga Sadi sudah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014, sehingga mengurangi kekhawatirannya apabila salah satu anggota keluarga harus berobat.

Sadi bercerita bahwa ia sudah memiliki jaminan kesehatan sejak ia masih tinggal di Bangka Belitung. Selama itulah Sadi sekeluarga telah terlindungi jaminan Program JKN. Saat ini, ketika sang istri tengah menjalani cuci darah, Sadi dan sedikit lega karena biaya cuci darah telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Sebelumnya istri saya memang ada riwayat sakit gula dan juga kolesterol yang tinggi. Semakin hari keluhannya semakin banyak dan saya juga sudah curiga dengan kondisi istri saya.

Suatu ketika, badan istri saya bengkak-bengkak dan sudah tidak sadarkan diri di rumah. Kami sempat memanggil bidan saat itu. Tidak lama kemudian istri saya dibawa ke Puskesmas dan hari itu juga langsung dirujuk kerumah sakit. Akhirnya, istri saya dirawat inap di rumah sakit hampir 12 hari lamanya,” kata Sadi kepada tim Jamkesnews, Senin (14/08).

Melanjutkan perbincangan, Sadi menceritakan bahwa saat hendak menggunakan layanan kesehatan ternyata kepesertaan JKN-nya berstatus non aktif karena ada tunggakan. Ia pun segera melunasi tunggakan terlebih dahulu dan terpaksa menanggung denda layanan rawat inap.

“Jadi dulu itu kami terkendala soal pembayaran iuran sehingga memiliki tunggakan. Setelah dilunasi, ada denda pelayanan rawat inap sehingga harus dilunasi. Setelah itu, istri saya dibawa ke Padang untuk menjalani prosedur lanjutan.

Dengan prosedur tersebut istri saya harus dirawat inap lagi dan masih dalam masa denda pelayanan sehingga harus membayar denda pelayanan rawat inap lagi. Saya benar-benar kapok akan hal itu. Seandainya saya rutin membayar iuran tepat waktu, tentu hal ini tidak akan terjadi. Memang biaya kesehatan sungguhlah tidak murah,” tutur Sadi.

Setelah hampir dua bulan menjalani cuci darah di Rumah Sakit Hanafie Muara Bungo, Sadi pun menjadi kian sadar akan pentingnya jaminan kesehatan. Apalagi ia sudah mengalami sendiri denda pelayanan yang harus dibayarkannya ketika awal-awal istrinya membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Sekarang saya sadar betul akan pentingnya jaminan kesehatan dan rutinnya membayar iuran tepat waktu. Bagaimana tidak, jika saya dan keluarga tidak terdaftar sebagai peserta JKN aktif betapa beratnya saya dan anak-anak untuk menanggung biaya cuci darah istri. Satu kali cuci darah saja bisa menghabiskan 800 ribu rupiah dan cuci darah ini rutin dilakukan dua kali dalam seminggu,” ujar Sadi.

Ia juga mengatakan, kebiasaan membayar iuran JKN tepat waktu juga tidak kalah penting, karena jika membayar tunggakan saat mau berobat saja tentunya akan ada denda pelayanan rawat inap yang menanti. Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang sudah menjadi peserta JKN agar alangkah baiknya jika meski sehat, tetap membayar iuran tepat waktu.

“Jadi kalau membutuhkan pelayanan kesehatan mendadak, kepesertaan JKN kita yang aktif bisa langsung dimanfaatkan. Kita tidak risau memikirkan biaya lainnya lebih baik membayar iuran BPJS Kesehatan dengan rutin. Syukurlah, sekarang istri saya sudah cuci darah dengan tenang karena ditanggung seluruhnya oleh BPJS Kesehatan,” ucap Sadi.

Selain terkesan dengan pelayanan Program JKN yang berkualitas, Sadi juga sangat mengakui bahwa kanal pembayaran iuran JKN kian hari kian mudah diakses. Berhubung tempat tinggal Sadi terbilang jauh dari pusat keramaian, sehingga dulu untuk membayar iuran JKN harus disempatkan waktu untuk ke ATM dan harus mengantr.

“Namun saat ini, sudah bisa bayar iuran JKN di banyak kanal. Oleh karena itu, anak saya selalu ingatkan bahwa ke depannya harus rutin membayar iuran JKN setiap bulannya,” ucap Sadi.(AS/SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *