LAMPUKUNING.ID, MUARA BUNGO -Yusniati (42) peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bungo untuk mendaftarkan cucunya menjadi peserta JKN.
Yusniati dan keluarga sebelumnya telah terdaftar sebagai Peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari suaminya yang bekerja di suatu badan usaha. Namun sekarang, meskipun sang suami tidak bekerja lagi, Ia dan keluarga tetap terlindungi jaminan kesehatan dari segmen PBI.
Begitulah pentingnya jaminan kesehatan bagi Yusniati. Khususnya, ketika putrinya akan melahirkan anak pertama. Dikarenakan kondisi fisik yang lemah, kadar hemoglobin yang rendah serta tubuhnya yang kecil, dokter menyarankan agar putri Yusniati melahirkan dengan cara dioperasi.
“Karena memang anak saya ini kondisi fisiknya lemah, akhirnya melahirkan dengan cara operasi tapi kami tetap bersyukur sudah memiliki jaminan kesehatan sehingga tidak perlu risau jika tiba-tiba kejadian pengobatan yang berbiaya mahal. Alhamdulillah, telah lahir cucu pertama saya dengan sehat dan lengkap,” cerita Yusniati pada Rabu,(04/09).
Sadar akan pentingnya jaminan kesehatan bagi keluarganya, Yusniati segera mendaftarkan cucunya ke kantor BPJS Kesehatan pada hari pelanggan nasional tanggal 4 September 2024.
“Saya dan keluarga sudah lama mengandalkan dan memang terbantu sebagai Peserta JKN ini, karena sudah merasakan sendiri manfaatnya sehingga saya juga langsung mendaftarkan cucu saya menjadi peserta JKN ,” Kata Yusniati.
Yusniati telah mempersiapkan segala macam dokumen identitas yang sekiranya diperlukan untuk kepengurusan administrasi seperti fotokopi Kartu Keluarga (KK), Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua bayi, sampai surat keterangan lahir yang diserahkan oleh pihak Rumah Sakit.
Yusniati sempat ragu kalau cucunya bisa didaftarkan di Muara Bungo, di luar domisilinya. Tapi begitu datang Ia langsung dilayani oleh satpam terkait keperluannya, diberikan nomor antrean kemudian dipersilakan masuk untuk mendapatkan layanan administrasi langsung dari petugas. Harapannya, sang cucu yang baru lahir bisa langsung aktif sebagai Peserta JKN tanpa menunggu lama.
“Dengan hanya membayar sebanyak 35.000 per jiwa per bulan dan proses pendaftaran yang hanya memakan waktu beberapa menit, kepesertaan JKN cucu saya berhasil didaftarkan. Kini, bayi mungil yang baru berumur 1 hari itupun sudah memiliki jaminan kesehatan sama seperti kami. Tentunya kita selalu berharap agar sehat selalu, tapi yang Namanya proteksi tetap harus dimiliki sejak dini,” tambah Yusniati.
Diakhir perbincangan, Yusniati menyampaikan bahwa dengan adanya Program JKN ditengah masyarakat khususnya bagi keluarganya sangat membantu baik dari pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi yang semakin mudah, cepat dan setara.
“Apalagi sekarang kami terdaftar sebagai Segmen PBI, iurannya juga sudah dibantu oleh Pemerintah. Mulai dari kehamilan putri saya hingga melahirkan bahkan selama hamil juga sering bolak balik ke dokter karena kondisi fisiknya yang lemah itu, semuanya ditanggung, semuanya gratis.” Tutup Yusniati.
Kesan yang dirasakan oleh Yusniati selama menjadi peserta JKN adalah transformasi pelayanan yang semakin mudah, cepat, dan setara. Mulai dari pelayanan di fasilitas kesehatan hingga pelayanan administrasi tatap mukan dan non tatap muka. Yusniati mengaku, ia terkesan dengan aplikasi Mobile JKN karena sudah banyak fitur mandiri seperti cek data peserta, KIS digital, skrining riwayat kesehatan hingga ambil antrean online.
Sekarang, cucu pertama Yusniati sudah terlindungi JKN sampai kapanpun sehingga ia merasa lega sudah tidak perlu lagi khawatir akan biaya pengobatan seluruh anggota keluarganya yang kemungkinan muncul di masa depan.(*)