Stimulasi Kreativitas Generasi Muda, Dosen Unja Latih Pembuatan Tepek Ikan di Olak Kemang

Upaya Pelestarian Kuliner Khas Seberang Kota Jambi Sekaligus Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

LAMPUKUNING.ID,JAMBI– Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi (FEB Unja) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema “Stimulasi Kreativitas pada Generasi Muda Melalui Pelatihan Pembuatan Tepek Ikan di Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk.” Kegiatan berlangsung pada Kamis, 4 September 2025, di rumah Ibu Afifah, salah satu pengrajin dan penjual Tepek Ikan di Kelurahan Olak Kemang, Kota Jambi.

Kegiatan ini dipimpin oleh Husni Hasbullah, SE., M.Sc sebagai ketua tim, dengan anggota antara lain Prof. Dr. Shofia Amin, SE., M.Si, Dr. Sry Rosita, SE., M.M, Dr. Agus Solikhin, SE., M.M, Sylvia Kartika Wulan B, SE., M.Si, Dr. Idham Khalik, SE., M.M, Dr. Musnaini, SE., M.M, dan Suswita Roza, SE., M.M. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dekan FEB Unja Prof. Dr. Shofia Amin, SE., M.Si, serta Camat Danau Teluk H. Alfin Jalil, SH, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pelestarian kuliner khas daerah ini.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini diikuti oleh sejumlah pemuda dan masyarakat Kelurahan Olak Kemang yang antusias mempelajari cara pembuatan Tepek Ikan. Para peserta dilatih mulai dari pemilihan bahan baku ikan, proses pengolahan adonan, hingga teknik memasak yang khas dan berbeda dari pempek pada umumnya.

Ketua tim, Husni Hasbullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menumbuhkan kreativitas generasi muda sekaligus melestarikan warisan kuliner khas Jambi yang mulai jarang dijumpai. “Tepek Ikan bukan hanya makanan tradisional, tapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Seberang Kota Jambi. Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong generasi muda agar mampu berinovasi sekaligus menjaga keberlanjutan kuliner lokal,” ujarnya.

Tepek Ikan sendiri merupakan makanan khas Seberang Kota Jambi yang terbuat dari olahan ikan dengan cita rasa unik, memadukan gurihnya pempek dengan kuah santan gulai. Hidangan ini umumnya hadir dalam acara besar seperti kenduri dan pesta adat, namun jumlah pembuatnya kini semakin sedikit.

Menurut Ibu Afifah, selaku mitra kegiatan, proses pembuatan Tepek Ikan membutuhkan waktu, ketelatenan, serta keterampilan khusus. “Kalau pesanan banyak, saya kadang kewalahan karena sulit mencari orang yang bisa bantu. Biasanya saya minta bantuan keluarga atau tetangga,” tuturnya.

Dari kondisi inilah muncul kebutuhan untuk melibatkan generasi muda agar mereka bisa belajar langsung cara membuat Tepek Ikan dan meneruskan tradisi kuliner ini. Selain melestarikan makanan khas daerah, keterampilan ini juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga.

WhatsApp Image 2025 10 08 at 14.20.26

Dekan FEB Unja, Prof. Dr. Shofia Amin, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pengabdian kepada masyarakat adalah bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pemberdayaan ekonomi lokal. “Universitas Jambi berkomitmen tidak hanya mencetak lulusan unggul secara akademik, tetapi juga berperan langsung dalam pengembangan masyarakat. Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk mendorong kreativitas dan kemandirian ekonomi warga,” jelasnya.

Camat Danau Teluk, H. Alfin Jalil, juga memberikan dukungan penuh. Ia menilai, kegiatan seperti ini sangat relevan untuk memperkuat potensi daerah sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan muda. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. Tepek Ikan adalah kebanggaan warga Seberang Kota Jambi yang harus dijaga agar tidak hilang,” ujarnya.

Selain mengajarkan teknik memasak, tim dosen FEB Unja juga memberikan pembekalan tentang strategi pemasaran dan inovasi produk agar Tepek Ikan bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Para peserta didorong untuk berani berkreasi dalam kemasan, promosi digital, serta menjadikan kuliner tradisional sebagai peluang usaha yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, para dosen berharap masyarakat dapat melihat bahwa pelestarian budaya tidak hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk pengembangan ekonomi kreatif. Dengan keterlibatan generasi muda, Tepek Ikan diharapkan tetap eksis sebagai ikon kuliner Seberang Kota Jambi, sekaligus menjadi inspirasi bagi tumbuhnya usaha kecil berbasis kearifan lokal.

WhatsApp Image 2025 10 08 at 11.40.01 e1759935436956

“Ini langkah kecil, tapi bermakna. Kalau generasi muda mau belajar dan meneruskan, saya yakin Tepek Ikan tidak akan punah. Justru bisa jadi produk unggulan daerah,” pungkas Husni Hasbullah.(akhy)