TEBO, Lampukuning.id – Perhatian pusat terhadap penanggulangan bencana kebakaran hutan di Tebo cukup serius. Tahun ini Kabupaten yang dipimpin H Sukandar itu mendapat jatah penaggulangan bencana kebakaran hutan hingga Rp 6 Miliar.
Dana itu adalah Dana Bagi Hasil (DBH) Dana Reboisasi (DR) untuk bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Untuk itu Pemkab Tebo sedang memantapkan kembali persiapan untuk penanggulangan bencana kebakaran di bumi sentak galah serengkuh dayung.
“Dana itu sekitar Rp 6 miliar, kita berharap tahun ini bisa digunakan untuk bencana Karhutla,” kata Sukandar.
Untuk menggunakan dana tersebut, pihaknya akan melakukan rapat bersama Muspida dan tim yang tergabung seperti Polres Tebo dan Dandim 0416 Bute.
“Nanti mau dirapatkan dulu bersama Muspida, kita juga ingin mendapat informasi apa saja di lapangan,” jelasnya.
Dana itu nanti, lanjut Sukandar, hanya bisa digunakan untuk bencana Karhutla saja. Tidak seperti sebelumnya dana tersebut digunakan untuk tanam ulang atau penghijauan. Sebab, kebijakan dari Menteri Keuangan di 2018 ini hanya bisa digunakan untuk penanggulangan karhutla.
“Kita bisa saja membeli armada Damkar, peralatan dan termasuk biaya operasi di lapangan,” ungkapnya.
Saat ditanya terkait status Karhutla di Kabupaten Tebo, Sukandar mengaku bahwa tidak ada laporan dan informasi dari BMKG terkait titik api yang menyebabkan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Alhamdulillah tidak ada laporan titik api, namun kita tetap waspada dan masih menunggu dari BMKG tentang perubahan cuaca yang mungkin saja terjadi,” Sukandar menambahkan.
Terpisah, seperti yang diutarakan oleh Kepala BPDB Kabupaten Tebo, Hari Sugiarto dimana status Karhutla diperpanjang hingga 24 Oktober 2018 mendatang. Pasalnya, hingga saat ini BMKG dan satelit Noah masih menemukan sejumlah titik api atau hostpot di beberapa kecamatan di Kabupaten Tebo.
Lanjutnya, potensi terjadi kebakaran masih berkemungkinan terjadi, sehingga pihaknya di lapangan terus siaga. Diungkapkannya, hingga September tercatat sebanyak 46 hostpot di Kabupaten Tebo. Hostpot terbanyak terpantau di Kecamatan Sumay dan Kecamatan VII Koto.
“Tanggal 1 kemarin ada 2 titik api di Kecamatan VII Koto dan sudah diatasi petugas kita di lapangan,” kata Hari Sugiharto.(red/bi)