LAMPUKUNING.ID,JAKARTA-Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mencatat, per Kamis (17/12/2021) waktu setempat, penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron telah mencapai 15.779 kasus yang tersebar di 85 negara.
Namun, dari total kasus tersbeut, tercatat hanya satu kematian yang resmi dilaporkan akibat varian ini. Satu-satunya pasien meninggal akibat Omicron sejauh ini adalah pasien di Inggris pada Senin (13/12/2021).
“Secara keseluruhan, ada 15.779 kasus (varian Omicron) terkonfirmasi secara global, yang dilaporkan 85 negara,” bunyi laporan ECDC dikutip Jumat (17/12/2021).
Menurut laporan ECDC, jumlah kasus Omicron di 58 negara, di luar Uni Eropa (UE) atau Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), mencapai 12.620 kasus.
Data itu termasuk sejumlah negara yang baru-baru ini melaporkan temuan varian Omicron seperti Indonesia, Selandia Baru, Kamboja dan Filipina.
Sementara itu, di Uni Eropa atau EEA total keseluruhan varian Omicron ada 3.158 kasus di 27 negara anggota. Angka ini bertambah setelah mereka melaporkan 529 kasus pada Rabu (15/12). Selain itu, beberapa negara telah melaporkan sejumlah kasus suspect.
Mulanya kasus-kasus Omicron yang dilaporkan di negara anggota UE/EEA terkait dengan perjalanan, tetapi seiring berjalannya waktu peningkatan jumlah kasus juga berasal dari transmisi lokal.
Analisis awal soal kasus Omicron dari The European Surveillance System (TESSy) menunjukkan bahwa kasus impor atau terkait perjalanan menyumbang 13 persen atau 22 kasus, sementara kasus lokal sebanyak 70 persen atau 121 kasus. Angka ini termasuk 45 persen atau 78 kasus yang dijadikan sampel sebagai bagian investigasi wabah lokal.
Namun demikian, ECDC juga menyatakan data itu harus dinilai dengan hati-hati, karena jumlah kasus yang dikonfirmasi terlalu rendah untuk dipahami jika karakter Omicron berbeda dari varian yang terdeteksi sebelumnya. (der/fin)
Sumber : jambi-independent.co.id