Lampukuning.id,Batanghari-Dalam rangka melaksanakan agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batang Hari bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian dan Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin (21/05/2023).
Anggota Komisi Satu DPRD meminta dan berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengadakan anggaran khusus bagi Putra-Putri Batang Hari terkait profesi Dokter spesialis.
“Kedepan kita mengharapkan bahwa pemerintah daerah menganggarkan untuk putra-putri daerah khusus yang dokter mengambil spesialis sehingga ke depan bahwa putra-putri Batang Hari tidak lagi mengandalkan dokter spesialis dari luar,” kata Sirojuddin dan Aminundin selaku Ketua dan Wakil Ketua Komisi Satu DPRD Batang Hari.
Menurutnya,dengan adanya Dokter spesialis yang merupakan Putra-putri asli daerah dianggarkan dengan memberikan bantuan dalam melaksanakan pendidkan Dokter spesialis, hal tersebut dapat membuat pihak Pemkab bisa memiliki dokter yang benar-benar siap mengabdi di daerah sendiri dengan pelayanan maksimal.
“Kalau kita punya dokter spesialis sendiri dia tidak akan kemana-mana, dia mengabdi kepada daerah kita pelayanan tentu lebih maksimal. Harapan kita Pemda harus mendorong semacam ini, khusus dokter kandungan harapan kita ini benar-benar dokter perempuan. Jadi dia kerja itu tidak canggung kalau dokternya perempuan khusus spesialis kandungan,” ungkap Aminudin Wakil ketua Komisi Satu DPRD Batang Hari.
Menurut anggota komisi Satu, untuk di Batang Hari sendiri saat ini ada satu dokter spesialis kandungan wanita dan satu laki-laki.
Aminnudin berujar, kalau keterangan dari Direktur utama RSUD tadi persentasenya lebih banyak 75% yang laki-laki untuk daftar spesialis kandungan, harapan kita perempuan.
“Jadi apapun pelayanan yang nak bedahnya nak dilihatnya tidak ada canggung, nyaman jadinya kalau spesialis kandungan misalnya seorang perempuan, kalau laki-laki itu kan aneh, yang kedua juga alam segi agamanya,” ujar Aminnudin.
Komisi Satu DPRD juga meyakinkan, banyak yang berminat untuk menjadi dokter spesialis, cuma untuk mengambil dokter spesialis itu, dikatakn ketua Komisi Satu dananya bukan sedikit. Ada yang tidak mampu, pada umumnya tidak mampu, sehingga sudah seyogyanya pemerintah daerah memberikan kesempatan untuk bantuan Beasiswa. Pungkasnya.(LK06)