BPJS Kesehatan Muara Bungo Lakukan Rekredensialing dengan Klinik PT Rigunas Agri Utama

IMG 20210713 WA0000

LAMPUKUNING.ID, TEBO – Hadirnya BPJS Kesehatan ditengah masyarakat bertujuan untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), baik dalam pelayanan kesehatan maupun sarana dan prasarana yang memadai. Dalam membangun kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan, tidak hanya proses awal bahkan pada saat perpanjangan kerjasama BPJS Kesehatan Cabang Muara Bungo melakukan kegiatan Rekredensialing terhadap klinik PT. Rigunas Agri Utama pada Senin, (12/04) di Kabupaten Tebo.

Erinaldi Mukhlis selalu Kepala Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Tebo mengatakan dalam rangka memperoleh fasilitas kesehatan yang berkomitmen dan mampu memberikan pelayanan kesehatan efektif dan efisien serta berkualitas bagi peserta JKN-KIS maka diperlukan rekredensialing.

“Rekredensialing juga merupakan proses evaluasi untuk menyetujui ataupun menolak FKTP untuk dapat melanjutkan perjanjian kerjasama dengan BPJS Kesehatan,” tutur Erinaldi.

Pelaksanaan Rekredensialing tersebut juga melibatkan Dinas Kesehatan serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang ada di daerah Kabupaten tebo. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tebo dr. Verdy Vernando mengatakan agar Klinik PT. Rigunas Agri Utama dapat melengkapi sarana dan prasarana yang telah ditetapkan.

“Dimohonkan untuk klinik PT. Rigunas Agri Utama, untuk dapat membenahi apa-apa yang belum lengkap terkait sarana prasarana dan SDM, seperti pelayanan gigi yang belum ada untuk segera ditindak lanjuti supaya meminimalisir rujukan kasus gigi dan penekanan rasio rujukan,” kata Verdy.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan dan Sumber daya Manusia pada Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Hartati ikut mendukung kegiatan Rekredensialing dengan penekanan kepada fasilitas kesehatan untuk memberikan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan standar dan komitmen yang telah dibuat serta tercapainya indikator Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan (KBK).

“Untuk dapat diperhatikan sarana dan prasarana bagi alat-alat yang tidak ada untuk dilengkapi, tersedianya obat emergency serta target-target yang harus dicapai,” kata Hartati

Rekredensialing ini memicu semangat fasilitas kesehatan meningkatkan profesionalitas serta kualitas agar mampu bersaing dengan FKTP serupa lainnya. Diharapkan dengan proses ini setiap fasilitas kesehatan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *