LAMPUKUNING.ID, JAMBI – Bupati Bungo H Mashuri sangat prihatin dengan kondisi Sumber Daya Manusia(SDM) daerah. Terutama bagi yang tidak memiliki skill, dan terpaksa bekerja sebagai buruh kasar di perusahaan-perusahaan.
Kondisi ini diakui Bupati banyak terjadi di Perusahaan kelapa sawit di Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun. Sangat sedikit putra daerah yang bekerja di Perusahaan yang bisa duduk di posisi empuk.
Bahkan kata Bupati tak jarang putra daerah ditolak bekerja ketika melamar di perusahaan-perusahaan, seperti kelapa sawit. Yang terjadi putra daerah di perusahaan-perusahaan tersebut hanya dijadikan Satpam, Buruh Angkut, Tukang dodos, kemudian jadi tukang pupuk.
Alasan kuat kata Bupati karena belum mempunyai keahlian khusus. “Kedepan kita berharap anak-anak kita bekerja di Kantor-kantor perusahaan, di bagian laboratarium ada anak-anak kita, di bagian mekanik ada anak-anak kita, di bagian listriknya ada anak-anak kita,” kata suami Hj Verawati Mashuri ini.
Untuk mewujudkan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bungo sambung Bupati sudah bekerjasama dengan perusahaan kelapa sawit untuk memberikan beasiswa kepada siswa terbaik Kabupaten Bungo. Yang terbaru 22 siswa dikirim mengikuti pelatihan di Institut Pertanian Instiper Yogyakarta.
Siswa itu akan mengikuti pelatihan selama empat bulan di Instiper dan dua bulan di perusahaan yang ada di Yogyakarta.
Pendidikan ini setara dengan Diploma Satu (D1) yang merupakan bentuk program beasiswa Ahli Pratama Pemkab Bungo melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo Tahun 2018. Biaya selama pendidikan ditanggung Pemkab Bungo sebesar Rp 300 juta bersumber dari APBD Kabupaten Bungo tahun 2018.
“Kesepakatan kita dengan perusahaan anak-anak kita yang melakukan pelatihan ini memang langsung diterima oleh peruahaan,” ujar Bupati H Mashuri. (Red/BI)