LAMPUKUNING.ID – Untuk meminimalisir kelangkaan Gas bersubsidi yang berukuran 3 KG, Bupati Tebo terbitkan laranagan pengunaan untuk pihak tertentu.
Selebaran edaran ini langsung ditindaklanjuti Dinas Perindustrian perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Tebo.
Edi Sofyan, selaku Kabid Pasar Disperindagnaker Tebo mengatakan surat edaran Bupati untuk menindaklanjuti peraturan Menteri ESDM No 26 tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG dan yang berhak menggunakan LPG bersubsidi adalah rumah tangga kategori berpenghasilan Maximum Rp. 1.500.000,/bulan dan Usaha Mikro.
Dalam surat edaran tersebut, pemerintah daerah melarang Hotel, Restaurant dan Kafe dalam Kab Tebo menggunakan LPG bersubsidi 3 Kg dan harus menggunakan LPG 12 Kg, Bright Gas 5,5 Kg, Bright Gas 12 Kg serta LPG 50 Kg yang merupakan LPG Non Subsidi.
Tidak hanya itu, dalam surat edaran tersebut juga menghimbau kepada seluruh ASN, Anggota TNI, Polri dan pegawai BUMN/BUMD dalam Kab Tebo untuk tidak menggunakan LPG 3 Kg bersubsidi beralih menggunakan LPG Bright Gas 5,5 Kg, Bright Gas 12 Kg serta LPG 50 Kg yang merupakan LPG Non Subsidi.
“ Kita minta yang tercantum dalam edaran ini dapat ditindaklanjuti dilapangan, baik pelaku usaha, ASN dll. Bila mana ada laporan dan terbukti, sesuai dengan aturan pihaknya akan memeberikan sangsi,” fungkasnya.(Red/Bi)