LAMPUKUNING.ID, KOTA JAMBI-Persoalan banjir menjadi masalah besar bagi masyarakat Kota Jambi. Banjir selalu terjadi ketika hujan deras mengguyur. Kondisi saluran drainase menjadi pekerjaan besar Pemerintah Kota Jambi yang harus diselesaikan untuk keberpihakan pada masyarakat dalam memgatasi persoalan banjir.
Anggota Komisi III DPRD Kota Jambi, M Yasir menyebutkan, setiap hujan deras mengguyur Kota Jambi maka saat itu juga banjir terjadi.
“Terparah di kawasan Kota Baru,” kata M Yasir, Kamis (26/5).
Yasir menilai, program pemerintah Kota Jambi belum serius dalam menangani banjir di Kota Jambi. Hal itu dilihat dari porsi anggaran yang disiapkan.
“Anggaran yang disiapkan pemerintah hanya mampu menyelesaikan jalur sekuder. Seperti program padat karya yang melibatkan masyarakat untuk membersihakan jalur anak sungai, itu tidak bisa mengurangi dan meminimalisir banjir. Terbukti dengan kejadian banjir Selasa lalu (24/5) yang kian parah,” ungkapnya.
Pihaknya dari Komisi III DPRD Kota Jambi kata Yasir, meminta kepada Wali Kota untuk memprioritaskan penanganan masalah banjir ini.
“Pak wali sudah memimpin Kota Jambi dua periode, harapannya disisa masa jabatan ini bisa menyelesaikan persoalan banjir,” sebutnya.
Pihaknya di DPRD Kota Jambi sebut Yasir, sudah beberapa kali menyampaikan untuk menaikan anggaran penanganan banjir di bidang sumberdaya air, namun malah anggaran itu lebih besar diporsikan pada bidang cipta karya. Sumberdaya air hanya diporsikan sekitar Rp 30-40 Miliar, sementara cipta karya diporsikan lebih dari Rp100 Miliar.
Sementara Kepala Bidang Sumberdaya Air, Dinas PUPR Kota Jambi, Yunius mengatakan, semula pihaknya bisa meyakinkan diri bahwa penampang air yang ada masih aman jika kondisi hujan dalam kategori normal.
“Tapi ini hujannya ekstrem, memang diluar kapasitas kita,” ujarnya.
Lanjut Yunius, untuk mengatasi kondisi hujan ekstrem seperti Selasa lalu, perlu antisipasi dengan membangun kolam retensi. (LK07)