LAMPUKUNING.ID, KOTA JAMBI – Untuk memastikan ketersedian oksigen tabung di Kota Jambi aman, Selasa (13/7) Wali Kota Jambi, Syarif Fasha beserta unsur Forkompinda Kota Jambi meninjau sejumlah filling station atau stasiun pengisian serta agen-agen oksigen yang ada di Kota Jambi.
Dikatakan Fasha, tinjauan ini juga memastikan agar tidak terjadi kelangkaan oksigen tabung seperti yang terjadi di pulau Jawa dan Bali. Padahal oksigen tabung ini sangat diperlukan, khususnya bagi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Lebih lanjut dijelaskannya, dari enam tempat yang dikunjungi, semua menyatakan aman dan belum ada lonjakan pesanan oksigen tabung. “Cadangan oksigen juga cukup untuk beberapa minggu ke depan,” sebutnya.
Selain itu juga diketahui, dari hasil tinjauan kemarin, untuk kondisi bahan baku atau liquid oksigen dari Jakarta, Pekanbaru, Medan dan daerah lainnya juga masih lancar. Meski begitu, Syarif Fasha mengimbau kepada pemilik stasiun pengisian dan agen oksigen untuk dapat mencermati dan mendata siapa-siapa saja yang memesan oksigen tabung.
“Misal di luar rumah sakit ada kelompok komunitas atau masyarakat yang membeli oksigen, dipertanyakan betul, akan dipergunakan untuk apa. Karena di tengah pandemi ini, kita tidak ingin terjadi kelangkaan oksigen, khususnya sangat dibutuhkan beberapa rumah sakit,” jelasnya.
Apalagi dikatakan Fasha, saat ini banyak industri-industri atau perbengkelan yang memakai oksigen tabung tengah menjalani Work From Home (WFH) dan beberapanya ditutup sementara. “Initinya Jangan sampai terjadi lonjakan,” timpalnya.
Bahkan nantinya, Pemkot Jambi akan mengeluarkan surat edaran terkait pengawasan pendistribusian oksigen tabung ini dengan melibatkan TNI-Polri, kecamatan serta kelurahan. “Jangan ada yang menyalahgunkaan oksigen ini, dengan cara menjual ke masyarakat dengan harga yang cukup tinggi atau dioplos, maupun dijual ke luar kota dan provinsi Jambi,” jelasnya.
Sementara mengenai kebutuhan oksigen tabung di Kota Jambi, Fasha menyebutkan bervariasi. Seperti contoh RSUD Abdul Manap yang menangani pasien Covid-19, biasanya perhari membutuhkan 40 tabung. “Rata-rata 40-50 per hari,” tukasnya. (LK07)