LAMPUKUNING.ID, BUNGO – Kabar mengejutkan datang dari tubuh Partai Golkar Bungo. Setelah 22 tahun mengabdi untuk Partai Golkar, mantan Wakil Ketua DPRD Bungo 2014-2019 Syarkoni Syam tiba-tiba mengundurkan diri dari partai berlambang pohon beringin itu.
Ia merasa dizolimi oleh partai sendiri. Syarkoni Syam menyatakan mundur dari Partai Golkar yang saat sebelumnya menjabat ketua harian DPD II Partai Golkar Bungo dan Sekretaris formatur.
(Video Pengunduran Diri Syarkoni Syam)
Syarkoni melepaskan jas nya karena dianggap pengurus provinsi tidak menjalankan amanat Musyawarah Daerah (Musda).
“Saya resmi menyatakan pengunduran diri dari kepengurusan serta keanggotaan partai Golkar Kabupaten Bungo,” kata Syarkoni Syam, di kantor Golkar Bungo, Jumat (4/9).
Sebelumya Syarkoni yang saat itu menjabat ketua harian ditunjuk sebagai sekretaris, hasil Musda yang dilaksanakan pada 22 Agustus 2020.
Namun nyatanya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Provinsi Jambi mengeluarkan surat keputusan bukan untuk dirinya.
Dalam surat itu Syarkoni mengungkapkan bahwa DPD Partai Golkar Provinsi Jambi mengeluarkan SK Ketua H Bambang hermanto, Sekretaris Muahrimin, bendahara Heni.
“Ternyata ini berbeda dengan hasil yang di usulkan Formatur, saya merasa dizholimi, Insya Allah surat resmi pengunduran diri senin akan diserahkan ke DPD Provinsi,” katanya.
Ia mengaku bahwa pengunduran dirinya tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Melainkan semata mata hanya karena merasa terzolimi.
“Pernyataan ini tanpa ada paksaan dan intimidasi hal-hal yang lain oleh siapa pun,” ujarnya.
“Dalam struktur formatur hasil Musda Partai Golkar Kabupaten Bungo yang diadakan di Provinsi Jambi saya dinyatakan sebagai sekretaris partai periode 2020-2025,” ungkapnya.
Dalam SK yang dikeluarkan, Syarkoni mengatakan dia ditempatkan di Posisi Ketua Harian partai golkar.
“Saya menjabat Sekretaris 2015-2020 dan Hasil Musda tim formatur juga menunjuk saya sebagai Sekretaris dan H Bambang hermanto sebagai Ketua terpilih, dari hasil Formatur yang sudah disampaikan ke Provinsi,” ujarnya.
Disebutkan Syarkoni, hal itu berbalik arah dengan Rekomendasi oleh DPP Partai Golkar semasa 2015-2020 dan Ia beranggapan merasa Partai Golkar Provinsi tidak mengakomodir dari Formatur yang sudah dibentuk.
Sebagai tanda keluarnya dari keluarga Golkar, Syarkoni melepaskan baju kebanggaan yang berwarna kuning berlogo pohon beringin tersebut. (LK02)
(Promosi Akhir Tahun 2020, Perumahan Almadinah, Dp Rp. 0,-)