Koordinator Pungli Ditangkap Polisi, Ternyata Supervisor Perusahaan Outsourcing

LAMPUKUNING.ID-Polisi menangkap koordinator pungli (pungutan liar) kawasan Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok. Tersangka adalah Achmad Zainul Arifin yang merupakan seorang supervisor perusahaan outsourcing.

Bacaan Lainnya

“Tersangka atas nama Achmad Zainul Arifin (39), yang merupakan atasan para pelaku yang telah ditangkap sebelumnya,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana dalam keterangannya, Sabtu (12/6).

Dari tersangka Achmad Zainul Arifin, polisi menyita barang bukti uang tunai Rp600 ribu dan sepatu bola senilai Rp2,7 juta.

Tersangka ditangkap Jumat (11/6) malam di sebuah lokasi di Tanjung Priok.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah menangkap total delapan tersangka terkait pungli di JICT Tanjung Priok ini.

Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap tujuh pelaku pungli di kawasan JICT Pelabuhan Tanjung Priok.

Tujuh pelaku tersebut berinisial MAG (37), RD (41), AS (36), WW (24), BEP (31), RPH (50), dan B (42).

Para pelaku meminta sejumlah uang kepada para sopir kontainer.

AKBP Putu mengatakan pelaku ini banyak yang bekerja sebagai operator crane di lokasi.

Pelaku kemudian meminta uang kepada sopir truk untuk memudahkan proses bongkar-muat barang. Apabila tidak diberikan, pelayanan bongkar-muat kontainer diperlambat.

Dalam melakukan aksinya, para pelaku pungli meletakkan wadah plastik atau botol minuman di badan alat crane.

Tempat tersebut kemudian harus diisi oleh para sopir kontainer agar bisa segera dilayani.

“Modusnya ini unik, pelaku meletakkan wadah plastik atau botol minuman mineral kosong di badan alat crane yang kemudian harus diisi oleh sopir dengan uang nominal pecahan Rp5.000 hingga Rp20 ribu,” katanya.

“Apabila tidak memberikan uang, sopir tidak akan dilayani atau dilayani dengan lambat,” terang Putu.

Kasus ini terbongkar setelah Presiden Jokowi mendengar langsung keluhan dari para supir di Tanjung Priok. Mereka mengeluh banyak aksi premanisme dan pungli di wilayah tersebut.

Jokowi bereaksi dengan menelepon langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Dia meminta kasus ini segera diselesaikan. Dengan begitu, aksi premanisme dan pungli tidak lagi meresahkan para warga khususnya sopir.(ral/int/pojoksatu)

Sumber :palpos

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *