Pekerjaan Dinilai Asal Jadi, Gedung DPRD Kota Jambi Telan Anggaran Rp10 Miliar

LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI -Pembangunan gedung DPRD kota Jambi tahun 2021 melalui Dinas PUPR Kota Jambi banyak menjadi sorotan.

Bacaan Lainnya

Pasalnya gedung yang menelan anggaran hingga Rp10 miliar itu, dinilai dikerjakan asal-asalan.

Kondisi itu membuat Anggota dewan berang. Salah satunya disampaikan oleh

Anggota Komisi III DPRD Kota Jambi, M Yasir.

Kepada wartawan, M Yasir menunjukkan sisi luar bagian gedung yang sudah dikerjakan 2021 lalu. Hasil pekerjaan tersebut menurutnya, sangat mengecewakan para anggota DPRD Kota Jambi.

Dikatakan M Yasir, pekerjaan pembangunan gedung DPRD tersebut terlihat asal jadi. Hal tersebut tampak jelas dari tingkat kerapian pekerjaan.

Kata Yasir, beberapa hal yang sangat terlihat pada gedung DPRD tersebut yakni tata letak pipa pembuangan. Pipa dipasang tidak lurus dan tidak rata. Hanya tertempel didinding.

“Finishingnya tidak rapi. Dilihat dari peletakan pipa tidak lurus, pemotongan pipa tidak sama,” katanya.

Selain itu sebut Yasir, ada sisi sudut bangunan yang dirobohkan saat pekerjaan, namun tidak dirapikan kembali hingga pekerjaan selesai.

“Ini terlihat berantakan. Catnya juga,” ujarnya.

Lebih lanjut Yasir menyebutkan, pekerjaan yang dilakukan tersebut seperti tidak menghargai para anggota DPRD Kota Jambi.

“Ini yang dibangun gedung anggota DPRD. Berarti tidak ada penghargaan terhadap rumah rakyat. Berantakan. Di bawahnya seperti kubangan kerbau. Saya sedih sebagai wakil rakyat melihat kantor DPRD ini seperti kubang kerbau,” katanya.

Menindaklanjuti hal tersebut kata Yasir, pihaknya Komisi III DPRD Kota Jambi akan mengambil sikap.

“Sikapnya seperti apa, kita akan rapat internal dulu,” sebutnya.

Ditambahkan anggota Komisi III lainnya, Junedi Singarimbun, bahwa pekerjaan gedung DPRD tersebut memang terlihat asal-asalan.

“Pipa pembuangan itu harusnya ditanam dalam coran. Bukan ditempel di dinding luar,” sebutnya.

Lanjut Junedi, pekejaan dengan dana yang besar tersbut harusnya lebih maksimal. Sebab dalam pekerjaan juga ada anggaran pengawasan.

“Anggarannya kan ada. Bukan tidak ada,” katanya. (LK07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *