JAKARTA-Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi dipercaya tewas dengan meledakkan dirinya sendiri saat terjadi serangan pasukan Amerika Serikat di barat laut Suriah kemarin.
Untuk memastikan kematian Baghdadi, menurut sumber CNN, uji DNA dan biometri sedang dilakukan.
Pejabat di Kementerian Pertahanan AS mengatakan, Baghdadi meledakkan bom sabuk yang dikenakan karena menyadari tidak ada peluang untuk melarikan diri.
Dua istri Baghdadi juga dilaporkan terbunuh dalam operasi penyerbuan pasukan AS.
Presiden Donald Trump dijadwalkan akan memberikan penjelasan pada hari Minggu jam 9 pagi waktu setempat, menurut Hogan Gidley, wakil menteri bidang pers Gedung Putih.
Melalui akun Iwitter, Presiden Trump membuat pernyataan: “sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!”
Hingga saat ini, Pentagon belum memberikan tanggapan atas informasi tentang kematian Baghdadi.
Baghdadi sudah sekitar 5 tahun bersembunyi. Pada April lalu, video yang ditayangkan media propaganda ISIS, al-Furgqan menunjukkan seorang pria yang disebut Baghdadi.
Pada September lalu, seorang pria yang disebut Baghdadi mengeluarkan pernyataan kepada para milisi untuk membebaskan seluruh wanita yang di penjara-penjara di kamp-kamp di Irak dan Suriah atas tuduhan terlibat jaringan teroris ISIS.
Baghdadi pertama kali muncul secara terbuka di Masjid Agung di Mosul pada Juli 2014.
Informasi kematian Baghdadi telah beberapa kali disampaikan namun kenyataannya Baghdadi masih hidup. Dia dikabarkan terluka parah saat terjadi serangan udara pasukan AS pada Mei 2017. AS menghadiahkan US$ 25 juta tiga tahun lalu bagi siapa saja yang dapat membawa kepala Baghdadi
Baghdadi memimpin ISIS pada tahun 2010. ISIS mengumumkan tentang kilafah global di Mosul pada tahun 2014. Teroris ISIS membunuh ribuan orang secara brutal.(*)
Sumbet :tempo.co