
LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI- Dalam rangka meningkatkan Tracing, Testing, dan Treatment (3T) di Wilayah Kota Jambi, Wakil Wali Kota, Maulana melepas 124 petugas tracer Test, Lacak, dan Isolasi (TLI) pada orang yang terkonfirmasi Covid-19 dan kontak erat, di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jambi, Kamis (19/8).
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan bahwa tugas para tracer tersebut antara lain mencari dan memantau kontak erat selama karantina dan isolasi. Memberikan informasi yang benar terkait Covid-19 termasuk pentingnya karantina dan isolasi yang benar. Memantau kondisi kesehatan orang yang melakukan karantina dan isolasi dengan menanyakan bagaimana keadaan kesehatannya selama masa karantina dan isolasi. Melaporkan hasil pemantauan kepada petugas puskesmas (Koordinator Tracer), dan menginput hasil pemantauan dengan aplikasi Silacak.
“Yang perlu ditekankan juga, bagi warga yang masih isolasi mandiri. Jika tidak memenuhi persayaratan maka harus disarankan pindah ke rumah isolasi yang disediakan pemerintah,” kata Maulana.
Kata Maulana, saat ini masih ada 1.021 pasien yang masih dalam pengawasan per tanggal 18 Agustus 2021. “Dari jumlah itu separo diantaranya masih terpantau melakukan isolasi dirumah. Banyak kasus kematian Covid-19 karena isolasi mandiri, untuk itu ini perlu di beri penjelasan yang benar,” katanya.
Ia menambahkan, tenaga tracer harus bekerja sama dengan lintas sektor, sehingga tracer akan dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, camat, lurah, dan tenaga kesehatan, 3T yang berjalan dengan baik, diiringi dengan kebijakan vaksinasi Covid-19 saat ini yang sedang berlangsung, diharapkan dapat menurunkan kasus Covid-19, khususnya di Kota Jambi.
“Petugas tracer secara fisik akan turun melakukan pelacakan terhadap masyarakat di setiap lingkungan kelurahan. Tiap kelurahan ada dua petugas, yang kemudian memberikan pencerahan dan arahan. Tapi jika nanti disuatu kelurahan itu kasusnya nol, maka bisa dimobilisasi ke wilayah yang membutuhkan banyak tracer,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan bahwa 124 tracer tersebut nantinya akan digaji langsung pemerintah pusat. Setiap tracer nantinya akan melakukan pelacakan terhadap 10 orang. “Jadi jika ada satu orang positif, maka minimal 10 orang harus di tracing. Jadi kondisi ini nantinya bisa menurunkan angka positif Covid 19 di kota Jambi. Namun pada awal – awal pelaksanaannya bakal terjadi peledakan kasus,” ujarnya. (LK07)












