LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI – Penanganan stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk melakukan berbagai upaya agar kasus stunting tidak naik. Tak terkecuali yang dilakukan Pemkot Jambi.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana memimpin langsung audit stunting Kota Jambi tahun 2022, di Aula Bappeda Kota Jambi, Rabu (10/8).
Audit stunting merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya. Khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit.
“Termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui atau nifas dan baduta atau balita,” kata Maulana.
Menurutnya, audit kasus stunting tidak hanya fokus pada audit kasus baduta atau balita stunting. Fokusnya diarahkan pada upaya pencegahan lahirnya bayi stunting yang dimulai sejak audit kasus kelompok sasaran sebagaimana yang dimaksud di atas.
“Sebab, penanganan pada kasus stunting sangat memerlukan surveilans data yang rutin dan memadai sebagai basis seleksi kasus dan kajian,” sebut Maulana.
Selain membantu menyeleksi kasus stunting, audit kasus stunting juga dapat membuka jalur konsultasi dan koordinasi antarunsur pengambilan kebijakan, pelaksana program dan kegiatan bersama para pakar.
“Tujuannnya membahas apa penyebab nya dengan, melibatkan semua stake holder. Setelah mengidentifikasi risiko stunting adalah mengetahui penyebab sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus serupa,” terangnya.
Dari audit stunting tersebut lanjut Maulana, lahir beberapa rekomendasi yang akan dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Jambi. Seperti di antaranya, banyak calon pengantin di Kota Jambi, yang belum mengisi data pada aplikasi khusus.
“Nanti ini Dinas KB akan berkolaborasi dengan KUA. Ada data penting untuk dilakukan skrining agar pas hamil atau pasca melahirkan bayi tidak stunting,” jelasnya.
Rekomendasi selanjutnya yakni, pentingnya pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil. Di mana empat kali di bidan dan 2 kali melakukan USG.
“Sangat penting edukasi hal ini. Juga akan dilakukan kajian standarisasi oleh psikolog, apa yang nantinya akan dilakukan terhadap keluarga yang mengalami kasus stunting,” jelasnya.
Untuk itu, Maulana yang juga Ketua TPPS Kota Jambi telah menginstruksikan seluruh Puskesmas, Lurah, Camat, hingga PKK agar turun bersama-sama menangani kasus stunting.
“Cari akar masalahnya. Laporannya harus masuk ke meja saya melalui TPPS, sehingga saya bisa mendisposisikan penanganan apa yang akan dilakukan terhadap stunting tersebut,” pungkasnya.(LK07)