
Maulana : Perlu Diberi Pembinaan
KOTA JAMBI,LAMPUKUNINGID -Persoalan sosial di Kota Jambi masih perlu perhatian. Khususnya anak jalanan, gelandangan, pengemis dan badut jalanan.
Kini bisa dilihat, hampir setiap sudut jalanan di Kota Jambi tampak masalah sosial tersebut. Bahkan dari mereka banyak yang masih usia pelajar. Hal ini akan lebih ramai saat mendekati hari raya Idul Fitri.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jefri Zen mengatakan, saat ini memang sudah banyak terlihat masalah sosial, anak jalanan, gelandangan pengimis di Kota Jambi.
Masalah itu muncul kata Jefri Zen, karena dua faktor, pertama saat kondisi pandemi yang menyebabkan kesulitan ekonomi, kemudian karena mendekati hari raya idul fitri.
“Itu timbulnya karena kondisi pandemi ini, terus ditambah lagi mendekati lebaran,” kata Jefri Zen, Kamis (7/4).
Lebih lanjut Jefri mengaku, kebanyakan kasus dijalanan itu bukan merupakan warga asli Jambi. Mereka banyak pendetang dari provinsi tetangga.
“Kita sudah menyampaikan hal itu pada Dinas Sosial Kota Jambi. Dinsos ada punya rumah singgah untuk dilakukan pembinaan,” katanya.
Kata Jefri, Dinas Sosial dan juga OPD terkait seperti Satpol PP sebagai penegak Perda harus aktif untuk melakukan penertiban terkait persoalan sosial tersebut.
“Mudah-mudahan dengan upaya itu bisa berkurang. Karena menjelang lebaran, selalu seprti itu. Kita sudah minta dinsos aktif penertiban, juga Satpol PP,” sebutnya.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, M Zayadi, pihaknya memahami kondisi saat ini. Ditengah pandemi Covid-19 saat ini, memang ada sebagian masyarakat yang ekonominya terdampak.
“Tapi tidak boleh juga melibatkan anak-anak. Rata-rata saya lihat sangat banyak, ada juga yang masih digendong,” katanya.
Zayadi mengatakan, seharusnya Dinas Sosial Kota Jambi bisa memperhatikan kondisi tersebut, dan melakukan pembinaan.
“Ditengah ekonomi seperti sekarang ini, meski sering dirazia, kemungkinan akan muncul lagi,” imbunya.
“Hal ini yang harus menjadi PR,” katanya.
Sementara Wakil Walikota Jambi, Maulana mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait hal tersebut. Persoalan itu sebut Maulana, juga dibahas ketika rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan beberapa waktu lalu.
“Karena memang ada yang eksploitasi anak, khususnya di lampu merah,” kata Maulana.
Lanjutnya, berdasarkan data Dinsos, anak jalanan dan gepeng tersebut bukan warga asli Kota Jambi.
“Kita lakukan pendekatan, kemudian diamankan, dibina lalu dipulangkan ke alamat asalnya,” imbuh Maulana.
Maulana mengimbau pada masyarakat, khususnya pengguna jalan, untuk tidak memberikan bantuan pada mereka yang meminta-minta di jalanan.
“Yang ingin bersedekah salurkan saja pada tempatnya, melalui Baznas Kota Jambi,” pungkasnya. (LK07)












