LAMPUKUNING.ID-Sebelum meninggal dunia di makam ayahnya, Novia Widyasari ternyata pernah mendapatkan beberapa penanganan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mojokerto.
Hal itu diungkapkan FZ ibunda mendiang Widya pada Minggu (5/12).
FZ mengatakan, pada 29 November 2021 lalu dirinya sempat membawa sang putri ke RSJ Mojokerto untuk mendapatkan penanganan dari psikolog. Upaya ini dilakukannya karena menurutnya Novia mengalami depresi.
“Anak saya ini bisa dikatakan depresi. Pada 29 November lalu itu, saya bawa ke RSJ dan memang dinyatakan dia ini stres dan depresi,” kata FZ seperti dikutip jawapos.com.
Oleh dokter, Novia kemudian mendapatkan obat untuk menurunkan depresi dan stres yang dilandanya. Dokter tersebut mengatakan, Novia memang tertekan.
”Sudah tertekan sekali. Sangat berat. Saya berkali-kali mencegah untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, dia ingin mengakhiri hidupnya itu,” ungkap ibunda Novia.
Lebih lanjut ibunda Novia mengatakan, Novia mengalami depresi karena beberapa hal. Kepergian sang ayah tiga bulan lalu dan kuliah yang tak kunjung selesai hingga di semester sepuluh ini menjadi salah satu penyebab depresi.
Atas alasan itu pula ibunda Novia menolak otopsi untuk mengetahui penyebab utama kematian putrinya. Menurutnya, Novia memang depresi sehingga penyebab kematian sudah diketahui tanpa harus melakukan otopsi.
”Saya tidak bersedia anak saya diotopsi atau dilakukan tindakan lain. Mohon maaf atas segala yang meresahkan, saya mohon maaf, sepuntene ingkang sanget (mohon maaf sekali),” ujar FZ.
Ibunda Novia juga meyampaikan permohonan maaf dan meminta masyarakat untuk tidak membesar-besarkan kejadian ini.
”Mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian dan berita yang beredar, karena ini musibah keluarga saya. Saya tidak ingin membesar-besarkannya. Saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan baik di twitter atau manapun,” tutur FZ.
Dalam kesempatan itu, FZ juga meminta maaf atas kesalahan putrinya selama hidup. Dia memohon seluruh pihak untuk memberikan doa terbaik supaya amal ibadah Novia diterima Tuhan.
”Saya mohon maaf atas semua kesalahan anak saya dan seluruhnya yang pernah mengenal anak saya, kesalahan anak saya mohon dimaafkan,” harapnya.
Novia ditemukan tak bernyawa di atas makam ayahnya, di Desa Sooko, Mojokerto, Kamis (2/12).
Novia merupakan warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Kasus ini mencuat dengan deras setelah menjadi trending topic di Twitter dan Instagram sejak Jumat hingga Sabtu (4/12) dengan tagar #SAVENOVIAWIDYASARI.
Saat itu, Novia Widyasari diduga menjadi korban pemerkosaan oknum polisi dan depresi karena dipaksa melakukan aborsi dan ditekan oleh keluarga pelaku. Novia lantas bunuh diri dengan menenggak racun di makam Ayahnya.(jawapos.com)
Sumber :palpos.sumeks.co