Demo di Depan Kantor Grab Jambi
LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI-Para sopir ojek online yang menjadi mitra Grab, mendesak perusahaan Grab menghapuskan orderan Grab Food berganda, karena dirasakan telah merugikan para sopir ojek online. Hal itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa di Kantor Grab Jambi, Kota Jambi, Senin (12/9).
Tidak hanya itu, para driver ini meminta tarif ojek online dinaikkan sesuai ketetapan pemerintah pusat, serta meminta Grab menutup pendaftaran driver baru.
“Tuntutan kami, menghilangkan orderan ganda, karena terjadi pemotongan yang tidak jelas yang merugikan driver. Yang kedua, menutup permanen terkait pendaftaran mitra baru, karena driver sudah sangat banyak. Sesudah itu, penyesuaian tarif, mulai dari tarif dasar, tarif bawah, tarif atas, dan komisi yang dipotong,” kata Choki (47), koordinator aksi tersebut.
Ia menyampaikan jangan sampai orderan berganda semakin mempersulit para sopir ojek online di tengah kenaikan harga BBM. “Semakin berjalannya orderan ganda, pemotongan yang tidak jelas semakin merajalela,” ujarnya.
Para mitra Grab ini, kata Choki, sudah menyampaikan keluhan tersebut berulang kali selama 4 pekan, melalui pesan WA.
“Setiap per minggu, selalu kita ingatkan. Tapi, mereka tidak menanggapi sama sekali. Makanya, mau tidak mau, kami datang ke sini ramai-ramai,” tuturnya.
Fais (50), salah satu sopir ojek online, mengatakan terdapat pemotongan tarif saat orderan ganda berlangsung. Ia tidak mengetahui dan mempertanyakan tujuan pemotongan itu.
“Misalkan satu orderan, ongkosnya Rp 7.200, ini tarif lama sebelum kenaikan harga BBM. Kalau 2 orderan, seharusnya bertarif Rp 14.400. Tapi kenyataannya, pada saat kita mendapatkan 2 orderan sekaligus, itu cuma dapat Rp 10.800. Yang Rp3.600 kemana? Justru itulah, pihak Grab mempertahankan orderan ini,” ujarnya.
Ia tidak keberatan dengan adanya pemotongan untuk biaya aplikasi, tetapi menolak keras pemotongan saat 2 orderan sekaligus.
“Kalau pemotongan untuk biaya aplikasi itu, kami terima. Tapi, soal tarif ini, kan hak driver,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Kantor Grab Jambi atau Partner Engagement South Sumatera, Adil Maskuri menyampaikan pihaknya belum bisa memastikan penghapusan orderan berganda itu, tetapi akan melakukan pengkajian selama sepekan.
“Terkait orderan gabungan, dikaji selama 1 minggu. Kita bisa mengeluarkan jawaban yang pasti, karena butuh proses dengan manajemen yang lain,” ujarnya, kepada para sopir yang berunjuk rasa.
Walaupun demikian, pihak Kantor Grab Jambi tidak lagi menerima driver atau mitra baru.
“Pendaftaran mitra baru segera diberhentikan. Silakan cek hari ini bila ada pendaftaran baru. Lalu, Grab akan berkomunikasi terkait potongan, komisi, dan lainnya. Tiga poin itu yang kami sampaikan ke abang-abang,” pungkasnya.(LK07)