
MUARA BUNGO, LAMPUKUNING.ID – Pemerintah Kabupaten Bungo mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an, 17 Ramadhan 1443 H, di Mesjid Agung Al Mubaraq Muara Bungo, Selasa (19/04) malam.
Hadir Wakil Bupati Bungo, anggota Forkopimda, Sekda, Kepala OPD, Kamenag Bungo, Kabag, Sekretaris Kabid dan seluruh ASN di Lingkungam Pemerintah Kabupaten Bungo, serta masyarakat dan jamaah Masjid Agung Al Mubaraq Muara Bungo.
Dalam sambutan dan arahannya, Bupati menyampaikan, kita harus mengambil hikmah peristiwa nuzulul Quran. “Pertama, setiap rumah harus ada Alqur’an. Kedua bisa membaca Alqur’an. Dan ketiga mengerti, memahami isi kandungan Alqur’an,” katanya.
Sementara itu tausiah Nuzulul Qur’an disampaikan Ustadz Jondika Amdodi dari Kabupaten Dharmasraya. Dalam tausiyahnya ia menjelaskan bahwa nuzul berarti turun. Artinya, turunnya Alqur’an bisa terjadi karena peran istri juga. Termasuk rasul yang mendapat dorongan dan kasih sayang istri kepada suami. Untuk memberi semangat kepada suami dan itu sudah dilakukan Hadijah, istri Nabi Muhammad di waktu menerima wahyu.
Ia mengatakan ada tiga inti Alqur’an. Pertama, Alqur’an menceritakan tauhid tentang Allah. Sepertiga isi Alqur’an isinya mengenai Allah. Surat Al-Ikhlas atau surat sesuatu yang murni tidak bercampur dengan selain Allah, kerena keempat ayat surat Al-ikhlas murni menceritakan Allah.
Kedua Alqur’an berisi kisah tentang kasih termasuk kisah-kisah para Nabi. “Dan kalau kita mau melihat suatu cerita ada di dalam Alqur’an dari segi manapun,” katanya.
Ketiga, Al quran berisi hukum dan ibadah.
Khusus zakat fitrah, ada 3 mazab yang sering jadi panutan. Yang pasti wajib dengan makanan pokok dalam negeri. Mazab Hanafi menyebutkan zakat fitrah boleh dengan bahan makanan pokok dan harganya.
Sementara mazab Safi’i, Hambali, dan Maliki takarannya 2,5 kg. Sedangkan mazab Hanafi 3,5 Kg. “Itu kalau bahan makanan pokok. Kalau berupa uang kalau harus memakai Mazab Hanafi yaitu senilai 3,5 Kg,” tukasnya. (**)









