Resep Puyuh Goreng Ungkep

Puyuh goreng (ft: Agrowindo)

LAMPUKUNING.ID,JAKARTA-Berbagai macam resep dicoba dalam membuat olahan kuliner untuk dijadikan santapan, terutama yang sering kali dugunakan dalam olahan tersebut adalah berbahan dasar ayam atau bebek, namun hidangan itu terkadang membuat pecinta kuliner bosen dengan santapan yang monoton,dan para kulinernania memerlukan cita rasa yang berbeda.

Nahhh ..para Kulinermania pernah mencoba daging puyuh? apalagi jika daging puyuh digoreng ungkep, mungkin perlu dicoba. Namun, sebelum mencoba olahan unggas daratan yang bentuknya lebih kecil dari ayam atau pun bebek, perlu tahu seperti apa kandungan gizinya.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari lensapena,dari berbagai sumber menyebutkan bahwa daging burung puyuh memiliki kandungan gizi yang baik seperti yang diperlukan oleh tubuh, terutama bagi penderita darah tinggi dan jantung koroner. Karena kandungan kolesterol di dalamnya sangat rendah. Daging burung puyuh mengandung banyak protein, kalsium, besi dan fosfor yang sangat baik dalam pembentukan tulang. Juga, terdapat beberapa macam vitamin seperti vitamin B kompleks, vitamin E dan K.

Kulinermania sudah mengetahui kandungan yang ada di daging puyuh, Ayoo..dicoba cara memasak daging puyuh ungkep.

Bahan:
10 ekor burung puyuh
500 ml air
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
1 batang serai/sereh, geprek

Bumbu halus:
1 ruas jari jahe
1 ruas jari lengkuas
2 ruas jari kunyit
5 siung bawang putih
7 siung bawang merah
1 sdt ketumbar
3 butir kemiri
Lada secukupnya
Garam secukupnya

Cara memasak burung puyuh goreng ungkep yang gurih dan lezat:
Tumis bumbu halus hingga harum, lalu masukkan daun salam, daun jeruk dan serai, aduk rata. Tambahkan daging burung puyuh, aduk hingga berubah warna. Tuangi air, ungkep selama 1 jam atau hingga matang sambil sesekali diaduk, agar matang merata. Siap digoreng atau dibakar juga boleh. Dan, sajikan burung puyuh goreng bumbu ungkep untuk 10 Porsi.

Bagaimana, Anda ingin mencoba resep masakan yang dijamin bisa bikin ‘ngiler’ dan menggugah selera makan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *