Rizal Ramli: Pembangunan Infrastruktur Jokowi Sisakan Trauma Tiga O

Rizal Ramli

LAMPUKUNING.ID – Giat pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama empat tahun terakhir layak diacungi jempol. Dalam rentang waktu tersebut, jalan tol, bandara baru, jembatan, dan bendungan terbangun.

Namun, pembangunan tersebut menyisakan tiga trauma besar. “Ada trauma tiga O, yakni oversupplies, overprice, dan overborrowing. Oversupplies karena yang dibangun terlalu banyak dan belum waktunya. Seperti proyek listrik yang dirancang 35.000 megawatt. Sampai saat ini ternyata 10.000 megawatt saja belum terbangun,” tegas Ekonom Senior Rizal Ramli, di Jakarta, Jumat (29/3).

Menurut Rizal, jika benar akan terbangun 35.000 megawatt, PLN akan bangkrut karena listrik yang dihasilkan tetap harus dibeli seharga 72 persen dari kapasitas swasta membangun.

”Hitungan saya waktu itu jika ini terjadi, PLN musti subsidi generator swasta sebesar USD 10,5 miliar setahun. Itu excess capacity. Banyak lagi ekses kapasitas yang lain.  Contohnya monorail Palembang. Karena waktunya belum tepat akibatnya harus disubsidi. Monorail di Palembang itu subsidinya satu bulan Rp9 miliar. Jadi kalikan saja berapa besarnya,” lanjut mantan Menko Ekuin era Gus Dur tersebut.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, O kedua yang adalah overprice. Artinya harga-harga proyek kemahalan karena yang disuruh mengerjakan adalah BUMN. Budaya BUMN, yang menurut Rizal doyan mark up, membuat harga-harga melambung tinggi.

Sementara O yang terakhir adalah overborrowing yang dilakukan oleh BUMN karya. Karena BUMN-BUMN tersebut tidak punya cukup uang untuk membangun proyek ini dan itu,  akhirnya mereka berutang, sehingga utang BUMN karya naik tinggi sekali. ”Kemampuan untuk menghasilkan revenue kecil sekali sehingga return on equity-nya rendah, return on asset-nya juga rendah,” tegas Rizal.

Namun begitu, ia menghormati dan salut dengan apa yang dilakukan Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur.  ”Niatnya sudah bagus. Banyak yang telah dibangun tapi menyisakan tiga trauma. Jadi mohon maaf Pak Jokowi, Pak Jokowi bagus tapi kurang canggih,” tutup Rizal.(*/FIN)

 

Sumber : Fajar Indonesia Network (FIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *