LAMPUKUNING.ID,MUARA BUNGO– Transformasi digital yang dilakukan BPJS Kesehatan terus memberi dampak positif bagi masyarakat, termasuk bagi Karim (56), warga Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo. Lurah yang aktif di wilayahnya ini mengaku, layanan digital BPJS Kesehatan telah mengubah cara masyarakat mengakses pelayanan kesehatan menjadi jauh lebih cepat, mudah, dan efisien.
Sebelum mengenal layanan digital, Karim kerap menghabiskan waktu berjam-jam di fasilitas kesehatan hanya untuk mengurus administrasi atau mengambil rujukan.
“Aktivitas seperti itu cukup menyita waktu dan energi di tengah kesibukan, ya. Namun, sejak menggunakan aplikasi Mobile JKN, semua proses kini bisa dilakukan dari rumah tanpa antre panjang, mudahnya, sekarang tinggal klik dari HP saja untuk antre, semuanya jadi lebih mudah,” ujar Karim.
Karim pertama kali mengetahui tentang aplikasi Mobile JKN pada pertengahan tahun 2024 melalui grup WhatsApp RT setempat. Rasa penasaran membawanya untuk mencoba berbagai fitur yang tersedia. Ia mengaku, sejak itu ia semakin memahami manfaat besar yang diberikan BPJS Kesehatan melalui transformasi digitalnya.
“Lewat aplikasi ini saya bisa mengganti fasilitas kesehatan, mengecek status kepesertaan, bahkan konsultasi kesehatan daring. Semua lengkap dan mudah diakses,” ungkapnya.
Selain memudahkan urusan administrasi, aplikasi ini juga membantu Karim dalam mendaftarkan anggota keluarganya yang baru pindah tanpa harus datang ke kantor cabang. Proses verifikasi yang dulunya bisa memakan waktu hingga beberapa hari kini selesai hanya dalam hitungan jam.
“Kemudahan layanan digital ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga biaya. Saya tidak perlu lagi naik ojek atau meminta keluarga untuk mengantarnya ke kantor BPJS Kesehatan. Semua bisa diurus dari rumah, rasanya lebih mandiri dan efisien,” katanya.
Tidak berhenti di situ, Karim kini aktif membantu warga di sekitar tempat tinggalnya agar lebih mengenal Mobile JKN. Ia sering mengajarkan cara mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut, terutama bagi masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi. Menurutnya, sosialisasi yang lebih luas perlu dilakukan agar manfaat digitalisasi layanan JKN dapat dirasakan secara merata hingga ke pelosok desa.
“Kalau warga sudah mencoba, pasti mereka akan merasakan manfaatnya sendiri, jadi membutuhkan lebih banyak sosialisasi kepada masyarakat akan aplikasi Mobile JKN ini, apalagi untuk orang yang sudah berusia lanjut,” tuturnya.
Baginya, digitalisasi layanan JKN bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan bukti nyata peningkatan mutu pelayanan publik. “Sekarang semua ada di ujung jari. Saya tidak perlu antre panjang lagi, cukup buka aplikasi, semua beres,” pungkas Karim dengan penuh semangat.(*)









