Viral Dugaan Siswa Diusir Pulang, Kepsek : Diminta Pulang untuk Vaksin Bukan Diusir Pulang

 

Bacaan Lainnya

LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI – Dunia pendidikan di Kota Jambi kembali mendapatkan sorotan. Hal itu disebabkan, adanya postingan di media sosial yang menyatakan pihak SMPN 24 Kota Jambi menyuruh siswa pulang lantaran belum vaksin.

Menyikapi hal itu, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana menyebutkan bahwa, artian disuruh pulang tersebut bukan karena tidak boleh sekolah.

“Melainkan mereka disuruh pulang untuk dianjurkan ke Puskesmas agar bisa divaksin,” kata Maulana, Rabu (20/7).

Kata Maulana, bahasanya bukan mengusir. Namun karena diterjemahkan berbeda, sehingga muncul stigma bahwa, pihak sekolah mengusir siswa gara-gara belum vaksin.

“Tujuannya tadi, untuk divaksin. Karena diterjemahkan berbeda, interpretasinya berbeda sehingga muncul anggapan seperti itu,” jelasnya.

Lanjut Maulana, pencapaian vaksin perlu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman di sektor pendidikan. Tentunya dari ancaman Covid-19.

“Kita juga ingin sekolah kita bisa belajar penuh, syaratnya itu, vaksin harus lebih dari cukup,” kata dia.

Untuk diketahui, pada akun facebook dengan nama Reny Chendedes memposting status terkait keluhannya dengan pihak SMPN 24 Kota Jambi.

Dalam postingan yang diunggahnya itu, pemilik akun menilai ada dugaan pengusiran terhadap seorang siswa SMPN 24, yang belum mengikuti vaksin.

Adapun status tersebut bertuliskan sebagai berikut: “Tidak boleh ikut belajar murid disuruh pulang oleh gurunya, dgn alasan belum di suntik ke 2 Ditanyain Gurunya Ada tekanan keras dari atasan. Begitulah untuk mendapatkan pendidikan saja dipersulit, kejam sadisnya aturan negriku, #AnakNegerikuDibuatnyaBodoh,”

Terkait kabar dan postingan itu, Kepala SMPN 24 Kota Jambi, Eviryeti awalnya sempat menolak, perihal ini untuk diberitakan. Namun akhirnya, ia buka suara dihadapan sejumlah wartawan yang menemuinya di SMPN 24 Kota Jambi, Rabu 20 Mei 2022.

“Kita kan ada surat edaran, kalau mau tatap muka harus 100 persen,” kata dia.

Maka dari itu, sejak Senin 18 Juli 2022 lalu, ia sudah mengimbau baik melalui guru ataupun langsung ke para siswa, agar yang belum vaksin dapat segera divaksin.

“Dengan cara memberi kabar ke orang tua, agar dapat menanyakan jadwal vaksin di Puskesmas terdekat. Karena saat ini masih pelajaran sif, sehingga jika mereka bisa atur jadwal vaksin,” terangnya.

Terkait adanya tekanan terhadap siswa, dirinya pun menampik dan mempertanyakan perihal informasi yang berseliweran di media sosial.

“Maksud dari atas itu, karena kita sudah ada surat edaran kalau mau PTM harus 100 persen vaksin. Mereka diminta pulang itu, agar bisa menanyakan jadwal vaksin di Puskesmas terdekat,” jelasnya.(LK07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *