LAMPUKUNING.ID, JAKARTA- World Health Organization (WHO) menyetujui vaksin Sinopharm asal China untuk penggunaan darurat. Persetujuan WHO adalah sinyal bagi regulator nasional bahwa suatu produk aman dan efektif.
Daftar itu juga memungkinkan vaksin Sinopharm untuk dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan vaksin. Terutama bagi negara-negara miskin, yang mengalami masalah pasokan vaksin.
“Persetujuan ini akan memperluas daftar vaksin COVID-19 yang dapat dibeli COVAX. Selain itu, memberi kepercayaan pada negara-negara dalam mempercepat persetujuan peraturan di negaranya. Terutama untuk mengimpor dan mengelola vaksin,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sabtu (8/5).
Sebelumnya, WHO telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.
Keputusan menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO. Mereka bertemu pada 26 April untuk meninjau data klinis terbaru dan praktik manufaktur.
Tedros menyebut setelah persetujuan tersebut, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) telah merekomendasikan bahwa orang dewasa di atas 18 tahun dapat menerima dua dosis vaksin Sinopharm.
WHO merekomendasikan dua dosis dengan jarak jadwal pemberian tiga hingga empat minggu. Vaksin yang dikembangkan oleh Beijing Biological Products Institute diperkirakan memiliki tingkat kemanjuran 79 persen untuk semua kelompok umur.(rh/fin)
Sumber :palpos.id