19 Kepsek SMP di Kota Jambi Ikuti Asessment

LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI – Ketertinggalan proses belajar mengajar selama pandemi Covid-19 yang sebelumnya dilakukan secara daring, dan kini dilakukan secara Pertemuan Tatap Muka (PTM), diharapkan dapat diakselerasi sedini mungkin.

Bacaan Lainnya

Salah satunya dengan dilakukannya fit and proper test serta asessment calon kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi. Wakil Walikota Jambi, Maulana menyebutkan, ini dilakukan untuk melihat sejauh mana semangat atau motivasi para calon kepala sekolah.

“Ini hari kedua. Kita ingin pasca pandemi nanti, pendidikan di Kota Jambi harus mengakselerasi ketertinggalan, di mana sebagaian besar semua sekolah dilakukan secara daring,” kata dia.

Saat ini memang, PTM masih dilakukan secara terbatas. Namun, jika nantinya angka Covid-19 di Kota Jambi terus menurun, maka jam belajar PTM tentu akan diperbanyak. Ini juga kata dia, untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang optimal.

“Tentu kita perlu kepemimpinan kepsek yang handal dan semangat motivasi tinggi. Salah satu proses yang harus dilalui para pemimpin, mampu berlari pasca pandemi. Dengan cara yang sudah menjabat kita asesmen dan yang baru kita uji,” jelasnya.

Sebab menurutnya, bisa jadi kepala sekolah yang sekarang memang bagus, namun tidak sesuai tempatnya. Atau bahkan sebaliknya. Sehingga memang memnbutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih bagus lagi.

“Kepala sekolah nantinya kita harap harus memiliki inovasi. Karena kita mensyaratakan, satu sekolah satu inovasi. Harus berpusat ke masyarakat, bagaimana siswa menjadi center dalam pendidikan, karena tujuannya meningkatkan kualitas siswa tidak terlepas dari aspek-aspek guru maupun tenaga kependidikan itu sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, Kadisdik Kota Jambi, Mulyadi menyebutkan, ada delapan calon kepala sekolah yang baru dan 19 kepala sekolah mengikuti asesmen tersebut. Ini dilakukan untuk melihat bagaimana kinerja kepala sekolah selama ini dan prestasi seperti apa serta juga kendala-kendala yang dihadapi seperti apa.

“Semua kita cek. Baik itu tentang pengelolaan sekolah, pembinaan kepsek, infrastruktur, manajemen sekolah hingga pengelolaan dana bos. Termasuk kebijakan-kebijakan terbaru dari Kemendikbud sejauh apa pemahamannya. Jangan sampai sekolah tidak paham dan tidak nyambung,” tukasnya. (LK07)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *