Drinase Tersumbat, Dua Pekan Warga Kebanjiran

Warga Takut Terserang DBD

LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI- Sejumlah rumah warga di Kelurahan Jelutung dan Lebak Bandung, Kota Jambi terendam banjir.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Banjir yang melanda pemukiman warga tersebut bahkan hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Banjir tersebut disebabkan tidak berfungsinya aliran air (drainase) akibat sumbatan beton polongan yang pecah di kawasan Masjid Nurul Hikmah, Jelutung.

Ketua RT 55, Kelurahan Jelutung, Kota Jambi, Haryoko mengatakan, hal tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak 4 bulan lalu.

Namun dampak yang dirasakan masyarakat memang baru dua minggu terakhir.

“Dua minggu ini banjir. Sebagian rumah warga terandam,” kata Haryoko, kemarin, (18/11).

Drainase tersebut kata Haryoko, merupakan penampungan air dari lintasan sungai kenali dan sungai lainnya di huluan.

“Sumbatan ini yang belum diperbaiki. Jadi air drainase ini melimpah ke rumah warga. Sudah dua minggu ini tidak kering-kering,” katanya.

Haryoko mengaku, banyak yang dikhawatrikan masyarakat dengan banjir yang melanda pemukiman warga, terutama keselamatan anak-anak, juga serangan DBD.

Kata Haryoko, pihak pemerintah sempat datang meninjau lokasi tersebut. Namun sebut Haryoko,

pemerintah menyatakan akan membenahi masalah itu pada anggaran 2022 mendatang.

“Menjelang 2022 ini kami menderita terus, terbenam dalam air terus warga kami,” ujarnya.

Seharusnya kata Haryoko, ada solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah yang dihadapi warga tersebut.

“Mungkin bisa lakukan normalisasi supaya airnya normal,” ujarnya.

Haryoko mengatakan, warga yang terdampak cukup banyak, untuk di Kelurahan Jelutung yang Ia tau ada 3 RT yang terdampak yakni RT 55, RT 57 dan RT 58.

“Di RT 55 saja ada 10 rumah warga yang terdampak. Sebelah sana drainse itu sudah kelurahan Lebak Bandung,

saya tidak tau berapa RT yang terkena. Ada dua kelurahan yang terdampak,” katanya.

Warga RT 55 yang rumahnya terendam sebut Haryoko, terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekatnya.

“Sekarang upaya kami swadaya masyarakat melakukan perbaikan sumbatan sementara.

Minimal airnya bisa sedikit mengalir. Sebab belum ada penanggulangan dari pemerintah,” katanya. (LK07

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *