LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI-Sejak awal tahun 2022 harga ayam potong di pasar tradisional dalam Kota Jambi melambung tinggi. Hingga kini harga daging ayam ras tersebut tak kunjung turun.
Pantauan dilapangan, di pasar-pasar eceran harga daging ayam tembus Rp50 ribu per kilogram.
Sementara di pasar besar seperti pasar Induk Talang Gulo dan Pasar Angso Duo harga daging ayam berkisar Rp44-45 ribu per kilogram.
Kondisi tersebut tentunya menjadi keluhan para ibu rumah tangga. Dengan kondisi ekonomi yang saat ini masih terpuruk, harga bahan makanan malah melambung tinggi.
“Harga ayam hampir sama dengan harga daging sekarang. Sudah hampir sebulan harga ayam terus naik,” kata Emi, salah satu ibu rumah tangga di Kota Jambi, kepada Jambi One, kemarin (17/1).
Lanjut Emi, tidak hanya harga ayam yang menjadi jeritan para ibu rumah tangga, namun juga harga bahan pokok lainnya, seperti telur ayam, minyak goreng serta cabai rawit dan lainnya.
“Makin sulit ekonomi, makin tinggi harga sembako. Dak tahu lagilah, jadi belanja dapur seadanya lagi sekarang,” keluhnya.
Sementara salah satu pegadang ayam di Pasar Induk Talang Gulo Kota Jambi, Edi saat ditanya terkait harga ayam tersebut mengaku, memang harga ayam sudah tinggi sejak awal 2022 lalu.
“Hari ini (kemarin, red) di Pasar Talang Gulo Rp44 ribu per kilogram,” katanya.
Tingginya harga daging ayam sebut Edi, karena pasokan ayam dari kandang memang berkurang.
“Mungkin sebagian kehabisan stok saat akhir tahun 2021. Jadi sekarang pasokan ayam sangat kurang, sehingga harga menjadi tinggi,” imbuhnya.
Edi mengkau, ayam yang beredar di pasar Kota Jambi merupakan ayam lokal dari produksi kandang-kandang dalam Provinsi Jambi.
“Ayam ini tidak dari luar. Dari PT PT ayam di Jambi inilah,” ujarnya.
Kata Edi, memang sudah menjadi hukum ekonominya jika pasokan dan stok berkurang maka harga menjadi tinggi.
“Kalau permintaan tidak berkurang, masih banyak. Memang yang kurang pasokannya saja,” pungkasnya. (LK07)