LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI– Hingga kini pemerintah belum memiliki solusi dan langkah kongkrit dalam menyikapi persoalan banjir di Kota Jambi. Anggaran yang minim, serta kewenangan penanganan menjadi hal utama untuk segera diatasi.
Salah satu proyek yang harus segera dibangun adalah, dua pintu air di Kota Jambi. Pintu-pintu air itu belum berfungsi dengan optimal ketika hujan deras turun. Dua pintu air tersebut yakni merupakan pintu air Sungai Tembuku dan pintu air Sungai Asam.
Kepala Bidang Sumberdaya Air, Dinas PUPR Kota Jambi, Yunius menyebutkan, selain masalah saluran, dua pintu air di Kota Jambi juga memiliki permasalahan sumbatan, sehingga menyebabkan tidak lancarnya aliran air.
Kata Yunius, pintu air yang dibangun kurang efektif, sistemnya kurang lancar sehingga mengganggu kelancaran air.
“Begitu hujan datang, pintu air juga menjadi salah satu penyebab genangan. Aliran air kurang lancar, mungkin karena elektrikalnya terganggu karena sampah nyangkut sehingga tidak efektif,” ujarnya.
Yunius menyebutkan, pihaknya berharap kepada BWSS VI untuk memperbaiki pintu air tersebut. Harus mencari tekhnologi penanganan sampah agar tidak mengganggu rotasi pengaliran air ke Sungai Batanghari.
“Sistem penahan sampah tidak maksimal,” sebutnya.
Pihaknya juga menyarankan supaya bisa dibuatkan sistem penangkap sampah lebih ke hulu dari pintu air, sehingga tidak mengganggu sistem pengaliran pintu air.
“Kita secara resmi sudah bersurat ke BWSS VI terkait hal itu, namun pada hari ini memang belum ada jawaban,” ujarnya.
Kata Yunius, pihaknya juga sudah berkoordinasi terus menerus dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, mengenai persoalan sampai di drainase.
“Melalui DLH kita juga selalu mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di drainase. DLH juga kita minta menyediakan kontainer sampah di pemukiman masyarakat,” pungkasnya.(LK07)