Dewan Minta Pemkot Buat Grand Design Atasi Persoalan Sosial
LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI- Setelah lama tidak muncul di kota Jambi, keberadaan Anak Punk kembali ditemukandi bilangan pasar kota Jambi pada Kamis (23/12).
Karena dinilai meresahkan Camat pasar beserta tim langsung bergerak menuju lokasi untuk menertibkan gerombolan anak punk tersebut.
Hasilnya ada 6 (enam) orang anak punk yang diangkut oleh petugas trantib Kecamatan pasar dan langsung dibawa ke tukang pangkas rambut sebab kondisi anak punk tersebut terlihat kumal dan dan tidak rapi.
“Sore ini 6 (enam) orang anak punk di tertibkan, dan langsung dibawa ke Tukang Pangkas rambut, semua dirapikan tidak ada yang kumal lagi,” kata Camat Pasar, Mursida, Kamis (23/12).
Selanjutnya anak punk tersebut akan diberi pembinaan agar tidak lagi menjadi gelandangan.
“Berdasarkan hasil wawancara kami, pada umumnya mereka anak-anak yang korban keretakan rumah tangga (broken home), orang tuanya sudah berpisah.
Sehingga mereka mencari kesenangan diluar, Mereka masih berusia 15 tahun,” katanya.
Kata Mursida, ke enam anak punk yang diamankan itu, berjenis kelamin laki-laki semua.
“Asalnya, dua dari Kota Jambi, tinggal di Baganpete dan Pasirputih , kemudian 4 (empat) dari Pudak, Muaro Jambi,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Fraksi Golkar, DPRD Kota Jambi, Joni Ismed mengatakan pihaknya masih menemui beberapa pengemis dan gelandangan (Gepeng)
yang meminta-minta di lampu merah, termasuk juga anak punk. “Ini untuk apa kita membangun kalau tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Ini adalah tanggung jawab kita semua. Disinilah negara harus hadir,” katanya saat paripurna beberapa waktu lalu.
Dia berharap kedepan dinas sosial dapat menganggarkan dan memperhatikan keberadaan para Gepeng tersebut.
Pemerintah bisa mengambil dari anggaran dinas-dinas lain yang besar untuk membantu mereka ini.
“Caranya gimana? Bikin grand design untuk mengatasi persoalan sosial tersebut, Tunjukkan konsultan kita bayar,” katanya. (LK07)