
Penulis : Silaudin/Mahasiswa IAI Yasni Bungo
– Sejarah Masjid Baiturrahim yang berdiri kokoh di Dusun Lubuk Landai, Kecematan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, merupakan symbol islam yang sangat kuat dan kental di kehidupan masyarakat setempat.
Masjid Baiturrahman adalah termasuk masjid tua yang sudah di kenal sejak masuknya keturunan bangsawan dari kerajaan mataram yakni Kasunanan Surakarta yang hijrah ke Tanah Sepenggal atau Lubuk Landai, yang di kenal dengan nama Pakubuwono III pada tahun 1749 M.
Pada masa itu luas masjid hanya berkisaran 17 meter persegi seperti rumah panggung atau balai dengan 12 tiang dari pohon gaharu dan lantai bambu hanya bisa menampung 50 jema’ah untuk sholat.
Di pimpin oleh H.Abdul Jalil selaku imam masjid, Umar selaku Bilal dan H.Baid sebagai bendahara, pada masa pemerintahan H.Jalal yang di beri gelar “Singo Delago” sekarang namanya Kepala Desa.
Selanjutnya, tanah tersebut di wakafkan oleh tokoh masyarakat yang disebut Moyang Pal, hingga sampai pada tahun 1901 masih berdiri dengan kokoh layaknya tidak lapuk dimakan air dan tidak lekang karena panas matahari.
Beranjak pada tahun 1925 masyarakat melakukan renovasi terhadap material masjid mulai dari lantai di ganti dengan semen, dari 12 tiang menjadi 9 tiang, dari ukuran masjid hanya 17 meter di tambah 10 meter dan di lengkapai 2 buah jam diinport dari singapura.
Tokoh ulama Dusun Lubuk Landai, H.yahya & ishaq bin syukur menuturkan “pada masa itu di pimpin oleh H.Suaib sebagai singo delaga atau Kepala Desa”, pada masa inilah yang tidak dapat kita lupakan untuk sebagai toggak/motivasi untuk semangat kita dalam mengemban ajaran agama islam”.tuturnya.
Ditempat terpisah, ketua pembangunan masjid Hafizudin, S.Pd.,M.Pd menjelaskan “Setiap tahapan sudah kita lalui, hingga pada saat ini pihak dari masjid bekerja sama dengan pemerintah dusun untuk terus meningkatkan pembangunan, demi tercapainya tujuan memakmurkan masjid untuk generasi yang akan datang”,jelasnya.
“Alhamdulillah selalu kita lantunkan kepada Allah robbul jalalah (penguasa alam semesta), sekarang luas masjid dengan panjang 27 meter dan lebar 31 meter di lengkapi WC 10 buah, bak wudhu dan kran wudhu”, imbuh Hafizudin.
Imam masjid Ibrohim Azii menghimbau “Marilah kita sama-sama untuk terus meningkatkan taqwa kita kepada ALLAH SWT dengan selalu sholat berjamaah di masjid”, himbau Ibrohim.
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18)