KOTA JAMBI, LAMPUKUNING.ID – Hingga memasuki triwulan kedua tahun 2002, dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) belum cair 100 persen. Padahal pemerintah Kota Jambi sudah mengajukan proses pencairan sejak tahun lalu.
“Yang kita ajukan tiga pekerjaan, yaitu Pembangunan jaringan pipa PDAM, Pedestrian dan Terminal Rawasari,” kata Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) kota Jambi, Husni.
Kata dia, hanya satu pekerjaan yang belum diajukan pencairan ke PT SMI, yaitu pekerjaan RSUD Abdurrahman Sayoeti yang berada di kawasan Seberang.
“Kemarin ada perpanjangan pekerjaan, karena tidak selesai ditahun lalu,” tambahnya.
Husni menyebutkan, kendala dalam pencairan tiga pekerjaan tersebut adalah masih ada perbaikan-perbaikan dokumen pendukung.
“Kemarin sudah saya jelaskan kepada tim dari PT SMI, jika ada perbaikan maka lebih baik dilakukan sekaligus, tidak satu persatu karena itu bisa menghambat. Kalau perbaikan itu ada lima, itu kelima-limanya langsung diajukan untuk perbaikan,” katanya.
Kata dia, nominal yang diajukan terakhir untuk pencairan tersebut adalah sebesar Rp55 miliar. “Yang sudah kita ajukan juga kurang lebih itu. Itu angka terakhir pencairan, habis itu tidak ada lagi. Tinggal kita bayar pokoknya saja. Tahun 2022 itu tinggal bayar pokok,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra mengatakan, proyek RSUD Abdurrahman Sayoeti yang dikerjakan dengan dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp40 Miliar itu dikenakan denda keterlambatan.
“Tetap diperpanjang masa pekerjaan, karena habisnya 19 Februari lalu,” kata Momon.
Momon mengaku, kini pekerjan RS kawasan Sebrang Kota Jambi tersisa proses finishing. Secara umum semua fisik sudah selesai.
“Hanya finishing lagi. Tes lift, setelah itu tinggal pembersihan,” ungkapnya. (LK07)
