
LAMPUKUNING.ID, JAMBI – Pemandangan berbeda terlihat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 243 Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam Muarojambi. Disaat seluruh sekolah yang berada di wilayah tersebut memberlakukan pola belajar dari rumah (daring, red), namun sekolah ini menerapkan pola belajar dengan tatap muka dengan menjalankan protokol kesehatan.
Keadaan tersebut bukan tanpa alasan, sebab pihak sekolah mengaku selama diterapkan belajar dengan sistem daring membuat kegiatan berupa penugasan kepada siswa tidak berjalan maksimal akibat kesulitan memperoleh jaringan internet. Mengingat letak desa ladang panjang yang jauh dari jangkauan signal telekomunikasi.
Tak cukup sampai disitu, ternyata kondisi sekolah juga kekurangan ruang belajar. Bangunan yang ada saat ini hanya memiliki 4 lokal, 2 digunakan permanen untuk kelas 5 dan 6.
Sementara 2 ruangan sisanya terpaksa dimanfaatkan 4 rombel yakni kelas 1, 2, 3 dan 4 secara bergiliran.
Pihak sekolah menyebut telah mengajukan usulan melalui proposal ke dinas pendidikan. “bahkan sudah sejak tahun 2017 lalu, namun hingga kini belum terealisasi,” kata Plt. Kepala SDN 243 Ladang Lanjang, Efrizal.
Tak hanya itu, pola belajar tatap muka yang di sebut-sebut sudah atas persetujuan wali siswa ini, ternyata juga sangat dinantikan siswa.
“karena mereka selama ini tidak merasa memiliki kelas atau lokal sendiri akibat harus bergantian dengan siswa dari kelas lain sebagai dampak dari minimnya jumlah gedung belajar yang ada di sekolah ini,” cerita Efrizal.
Siswa mengaku sudah lama mendambakan adanya bantuan untuk membangun gedung baru atau ruang belajar tambahan. (red)