Sudah 3 Anak Meinggal Akibat DBD, Dewan Minta Pemkot Fokus Urus DBD

LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI – Kota Jambi saat ini dalam masa musim hujan. Beberapa hal perlu diwaspadai dengan kondisi ini, salah satunya serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jambi, pada Januari hingga saat ini tercatat ada 98 kasus DBD di Kota Jambi, 3 (tiga) diantaranya meninggal dunia.

“Tiga Kasus meninggal tersebut merupakan anak-anak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati, Selasa (21/12).

Kata dia, kasus DBD yang terjadi di Kota Jambi ini paling banyak menyerang orang dewasa. Untuk sebaran daerahnya kata Ida beragam.

”Sebaran DBD ini terjadi dibeberapa kawasan, diantaranya Kelurahan Talang Banjar, kelurahan Kenali Besar, Bagan Pete, Jelutung,” imbuhnya.

Dengan cuaca tak menentu saat ini, terkadang terjadi hujan sehingga lebih memungkinkan nyamuk berkembang biak.

Ida menyebutkan, Ia meminta semua pihak dapat menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan

menutup bak penampung air, membuang sampah pada tempatnya, dan beberapa hal lainnya dalam upaya menghindari DBD.

“Sangat penting memang kita harus menjaga kebersihan,” ujarnya.

Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan, saat ini memang dalam kondisi musim hujan, ada potensi terjadi kenaikan kasus DBD.

“Status KLB terjadi jika ada kasus kematian, makanya harus cegah jangan sampai ada kematian.

Dalam waktu dekat kami akan lakukan rapat DBD, kita kota Jambi sebenarnya sudah ada Pokja DBD dibawah koordinasi Sekda dan Dinas Kesehatan,” katanya.

Persolan ini juga menyangkut dan melibatkan camat dan lurah sebgai kepala wilayah.

“3 M plus penting, mulai dari persoalan sampah, menutup sumber air dan pogging. Ini mulai kita waspadai,” katanya.

Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Golkar, DPRD Kota Jambi, Joni Ismed mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh abai dengan persoalan DBD. Pasalnya sudah ada korban jiwa.

“Kemarin sudah saya cek ke dinas kesehatan, lurah, dan camat. Alasannya itu karena mesin fogging rusak.

Ini kan sebenarnya persoalan teknis. Saya sudah cek  di Kenali Asam Bawah itu sudah ada pasien, kemudian anak Pak Wakil Ketua, Pangeran Simanjuntak juga terkena DBD, serta tetangganya.

Sekarang ini kondisi sedang musim hujan kita sering melupakan substansi ini,” kata Joni usai Paripurna di DPRD kota Jambi beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan agar Wakil Walikota Jambi memerintahkan kepada jajarannya untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Jangan sampai kita menunggu alat fogging yang rusak itu. Kalau tidak diperbaiki tentu tidak bisa,

padahal biaya perbaikan itu sekitar Rp2 jutaan. Masak tidak bisa menganggarkan, malu sama rakyat,” pungkasnya. (LK07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *