LAMPUKUNING.ID-Pengakuan mengejutkan dari Sandi (24). Dirinya tega bunuh saudara angkatnya, Muksinin (17), pelajar SMA.
Alasannya, karena terlilit utang. Yakni utang judi slot, dan utang sabu. Karena menemui jalan buntu. Dan dirinya terus ditagih utang Rp10,7 juta.
‘’Tak ada lilikan lain. Saya selalu ditagih utang. Akhirnya saya silap mata,” ungkap Sandi sembari meringis karena kedua kakinya ditembak, Kamis (16/12).
Sandi mengaku, dua minggu dirinya merencanakan pembunuhan Muksinin. Dirinya memilki utang game judi slot, utang sabu. ‘’Terus utang rokok dan makanan, di warung langganan,” terangnya.
Pemuda ini mengaku, dirinya tetap membunuh, meski korban sudah meminta ampun. ‘’Ampun, silakan ambil semua barang saya,” ucap Sandi menirukan ucapan korban.
‘’Tapi, korban tetap saya tusuk sampai mati. Karena takut dia lapor polisi,” tutur Sandi.
Motor korban, sambung Sandi, hendak dijual dengan temannya di PALI Rp3 juta. Namun, karena tak ada surat-menyurat, motor tak bisa dijual.
‘’Saya mohon maaf kepada semua keluarga korban. Saya akan menjalani dan menerima hukuman ini,” tambahnya.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy, melalui Kasatreskrim AKP Shisca Agustina, didampingi Kapolsek Tanjung Raja, Iptu Joko Edy Santoso, membenarkan hal itu.
Tersangka datangi rumah korban. Lalu, modus minta diantar ke rumah neneknya di Desa Rantau Panjang. Alasan, istrinya akan melahirkan.
‘’Pelakunya dia sendiri. Pisau memang dipinjam dari temannya. Namun, temannya tak tahu tersangka akan melakukan kejahatan,” ungkapnya.
Dikatakan Shisca, karena dalam kasus ini ada motif lain. Makanya, tersangka dijerat pasal 339 dan 365 KUHPidana. Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. (*)
Sumber : palpos.sumeks.co