LAMPUKUNING.ID,JAMBI-Meski pelaksanaan resmi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 Kodim 0415/Batanghari dibuka tanggal 10 Juli 2019, seluruh tim satgas TMMD telah melaksanakan kegiatan manunggal bersama warga desa Ladang Peris.
Pra TMMD ke-105 sudah mengerjakan pembangunan jalan dan rehab rumah milik warga.
Mulai dari Dandim 0415/Batanghari selaku Dansatgas, Danramil 04/MBL Kodim 0415/Batanghari, Pasi Ter Kodim 0415/Batanghari, sampai Babinsa berbaur dengan warga desa Ladang Peris sebagai lokasi TMMD.
Tak hanya fisik, pra TMMD juga melaksanakan kegiatan yang non fisik, mulai dari membantu panen singkong, membantu warga menimba air sumur, sampai mengajar mengaji anak-anak.
Salah seorang warga RT 6 desa Ladang Peris, Juriani (44) sangat merasakan manfaat yang didapat dari pra TMMD ini. Rumah miliknya telah mulai direhab personil TMMD.
“Terima kaseh nian pak tentero, rumah sayo nak dibenahi,” ungkap Juriani, Sabtu (29/6/2019).
Sementara itu, Komandan Kodim 0415/Batanghari Letkol Inf Widi Rahman beberapa waktu lalu menjelaskan, kegiatan pra TMMD sudah mulai dilakukan. Kegiatan tersebut berjalan selama 17 hari terhitung pada 24 Juni hingga 09 Juli 2019.
Menurut Widi, atas dasar berbagai pertimbangan pra TMMD perlu dilakukan, karena khawatir adanya kendala tak terduga seperti cuaca hujan sehingga selama 30 hari kegiatan TMMD tidak cukup waktu dan kurang maksimal.
“Selain khawatir tidak mencukupi waktu, pra TMMD ini juga bertujuan supaya kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Satgas TMMD lebih ringan, karena sudah didahului dengan pra TMMD dari segi pekerjaan,” ujar Widi Rahman di Makodim Batanghari di kawasan Jelutung Kota Jambi, Sabtu (29/6).
Secara umumnya, Widi berharap melalui program TMMD ini terjadinya kemanunggalan dengan rakyat. Karena, sesuai dengan motto TNI bahwasanya “bersama rakyat TNI kuat”. Maka TNI harus selalu menjaga supaya kemanunggalan antara TNI dan rakyat. Kalau tanpa rakyat, TNI tidak bisa berbuat apa-apa.
“TNI dari rakyat, dan rakyat adalah ibu kandung TNI. Bagaimana kalau ingkar dengan ibu kandung, berarti itu durhaka,” tegas Dandim.(*/sm)